MATA INDONESIA, JAKARTA – David Robert Joseph Beckham, atau biasa dikenal David Beckham adalah mantan pesepakbola asal Inggris, lahir di London, 2 Mei 1975. Beckham adalah sosok yang memesona di dalam dan luar lapangan.
Perjalanan Beckham menjadi pesepakbola profesional bisa dibilang tak selalu berjalan mulus. Segala lika-liku pernah dihadapinya. Selama kariernya, ia mampu menghipnotis suporter dengan penampilan ‘kece’ di lapangan, umpan-umpan manja menjadi ciri khasnya.
Karier profesional pertamanya dimulai bersama Manchester United pada 1992. Saat itu, fans MU meragukan kemampuan Beckham karena usianya masih sangat muda. Namun, pada akhir musim ia menjawab kepercayaan yang diberikan Alex Ferguson dengan mempersembahkan trofi Priemership (nama dulu Liga Inggris) dan Piala FA.
Beckham sempat dipinjamkan ke Preston North End agar mendapat jam terbang yang lebih banyak. Masa peminjamannya tak berlangsung lama, ia kembali beberapa musim kemudian. Pada Agustus 1996, ia mencetak gol perdananya dengan spektakular dari tengah lapangan yang membuat kiper Wimbledon tak berdaya.
Sebulan kemudian, ia menerima panggilan tim nasional Inggris dan langsung mencatatkan debut pada 1 September 1996, saat Kualifikasi Piala Dunia melawan Moldova. Dari sanalah, ia selalu dipanggil membela Three Lions untuk ajang tersebut hingga akhirnya masuk skuat yang berangkat untuk kejuaraan Piala Dunia 1996.
Meski begitu, ia tak dimainkan pada dua laga awal. Dia baru dimainkan pada pertandingan melawan Kolombia dan langsung mencetak gol. Pada pertandingan selanjutnya melawan Argentina, Beckham mendapatkan kartu merah usai menendang Diego Simeone dengan sengaja. Hal tersebut membuat para pendukung Inggris kecewa dan menganggapnya sebagai biang kekalahan atas Argentina.
Musim 1998/1999 sepertinya menjadi musim terbaik baginya. Bersama Manchester United, ia sukses memborong tiga gelar sekaligus, Premiership, Piala FA, dan Liga Champions UEFA. Lebih berkesan lagi saat final Liga Champions menghadapi Bayern Munchen, ia berkontribusi melalui dua umpan ‘cantik’ yang berhasil dikonversikan menjadi gol oleh Teddy Sheringham dan Ole Gunnar Solskjaer pada menit-menit akhir pertandingan.
David Beckham dijadikan kapten Timnas Inggris pada 15 November 2000 ketika pertandingan menghadapi Yunani. Pada pertandingan tersebut, ia juga berhasil menjadi pahlawan dengan mencetak gol melalui tendangan bebas sejauh yang menjadikan skor imbang 2-2 dan Inggris lolos ke putaran final Piala Eropa. Ia juga berhasil dinobatkan sebagai BBC Sports Personality of The Year nomor dua, hanya kalah dari Luis Figo, pesepakbola asal Portugal.
Dua tahun berselang, tepatnya 10 April 2002, dia didera cedera metatasal setelah ditekel pemain Deportivo La Caruna, Aldo Duscher. Cedera tersebut membuatnya menepi hingga akhir musim dan membuat publik Inggris cemas karena khawatir tidak dapat membela Three Lions pada gelaran Piala Dunia 2002.
Namun, tak disangka-sangka ia dapat membela Timnas Inggris dan bermain penuh di setiap pertandingan. Beckham juga berhasil membalaskan dendam pada Argentina setelah mengalahkankannya dengan gol penalti yang diciptakan. Meskipun akhirnya tersingkir oleh Brasil pada babak perempat final. Pada 12 Juni 2002, Beckham mendapat gelar OBE (Order of the British Empire) dari Ratu Inggris.
Setahun kemudian, hubungannya dengan Alex Ferguson merenggang. Kala itu, ia harus menerima “sepatu melayang” dari sang pelatih yang membuat pelipisnya dijahit sebanyak 13 kali, usai kalah melawan Arsenal. Sebelumnya, ia juga pernah membuat Ferguson kesal lantaran gaya rambut mohawk sebelum pertandingan melawan Chelsea pada ajang Piala FA 2000.
Mungkin dua peristiwa tersebut membuat Alex Ferguson tidak bisa memaafkan dirinya sehingga Beckham dijual ke Real Madrid pada 2003. Di klub barunya, ia langsung menjadi sorotan utama penggemar Los Blancos.
Pada turnamen Euro 2004, ia tampil mengecewakan setelah gagal mengeksekusi dua penalti saat melawan Perancis (fase grup) dan Portugal (perempat final). Penurunan karier sepertinya menghantui Beckham sehingga belum dapat memberikan gelar untuk Real Madrid. Musim ke-4 di Real Madrid, ia mulai tersingkir sejak kehadiran pelatih baru Fabio Capello, yang lebih tertarik menggunakan Jose Antonio Reyes ketimbang dirinya. Bersama Madrid, Beckham meraih gelar LaLiga dan Piala Super Spanyol.
11 Januari 2007, Beckham memutuskan hijrah ke benua Amerika untuk bergabung dengan LA Galaxy. Di sana, dia memenangkan dua gelar Piala MLS. Kariernya di AS masih membuat AC Milan ingin menggunakan jasanya, tepatnya pada 22 Oktober 2008, Milan berniat meminjam Beckham. Hal tersebut terkabul karena ia menerima tawaran pada 30 Oktober 2008, namun baru akan bergabung dengan tim pada 7 Maret 2009.
Pada 2011, Beckham mengunjungi Tanah Air bersama LA Galaxy untuk menjajal kekuatan Indonesia Selection. Saat pertandingan berlangsung terjadi sebuah momen tak disangka, ia yang merasa “kesal” dengan sengaja menekel Andik Vermansyah, yang kala itu masih muda.
Namun, tekel tersebut malah membuat Andik merasa senang. Pada akhir pertandingan, Beckham memberikan kostumnya kepada Andik sebagai permintaan maaf dan kagum kepada sosok pemuda kelahiran Surabaya tersebut.
Kariernya masih berlanjut dengan menyepakati kontrak dengan Paris Saint-Germain pada 31 Januari 2013. Di klub ini ia memberikan semua gajinya untuk amal anak-anak lokal di Paris. Beckham mengakhiri kariernya setelah menjalani pertandingan terakhir musim 2012-2013 dengan tak kuasa menahan tangis.
Reporter: Afif Ardiansyah