Peringatan WHO: Kasus Omicron Berlipat Ganda

Baca Juga

MATA INDONESIA, JENEWA – Badan Kesehatan Dunia WHO memperingatkan bahwa kasus varian Omicron meningkat sangat cepat dalam 3 hari ini. Peringatan WHO ini disampaikan pada Sabtu 19 Desember 2021 karena penyebaran sangat cepat di negara-negara dengan tingkat kekebalan populasi yang tinggi.

WHO menambahkan, masih banyak yang belum mengetahui tentang varian ini termasuk tingkat keparahan penyakit yang timbul. ”Data tingkat keparahan klinis Omicron masih terbatas. Lebih banyak data untuk memahami profil keparahan. Bagaimana tingkat keparahan meski sudah ada vaksinasi dan kekebalan yang sudah ada sebelumnya. Data yang tersedia masih terbatas. Dan tidak ada bukti peer-review, tentang kemanjuran atau efektivitas vaksin untuk Omicron,” ujar WHO.

WHO memperingatkan kecepatan peningkatan kasus yang terkait dengan Omicron dapat membuat rumah sakit kewalahan. Hal ini sudah terjadi di beberapa negara seperti Inggris dan Afrika Selatan. WHO mencatat, varian Omicron saat ini sudah terdeteksi di 89 negara.

”Rawat inap di Inggris dan Afrika Selatan terus meningkat, dan karena jumlah kasus yang meningkat pesat, ada kemungkinan sistem perawatan kesehatan menjadi kewalahan.”

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Respon Cepat Pemerintah Kunci Keberhasilan Hadapi Karhutla

Oleh: Ricky Rinaldi Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) merupakan salah satu bencana ekologis yang kerapmenjadi ancaman serius di Indonesia, terutama saat musim kemarau tiba. Namun, tahun 2025 ini, Indonesia menunjukkan kemajuan signifikan dalam mengendalikan karhutla berkat respon cepatdari pemerintah, khususnya pemerintah daerah. Keberhasilan ini bukan hanya hasil kebetulan, melainkan buah dari sinergi lintas sektor, kesiapsiagaan, serta kerja kolaboratif antara berbagaielemen seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, Polri, Manggala Agni, damkar, dan masyarakat. Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto, menyampaikan bahwa langkah cepat dan sigapmenjadi kunci utama dalam mengendalikan karhutla sebelum api meluas dan sulit dikendalikan. Ia menekankan pentingnya pemadaman sejak api masih kecil agar tidak berkembang menjadikebakaran besar. Ia juga mengingatkan semua pihak agar tetap waspada menghadapi musimkemarau dan tidak lengah dalam menjaga kesiapsiagaan. Sikap proaktif ini terbukti efektif, seperti yang terjadi di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Karhutla yang melanda kawasan perbukitan Harau berhasil dikendalikan meskipunmenghadapi medan geografis yang sulit, yakni bukit terjal berbatu. Hanya sekitar dua hektarelahan yang terbakar berkat kerja cepat tim gabungan. Hal serupa terjadi di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, di mana karhutla seluas 10 hektare berhasil ditangani tanpa meluas lebih jauh. Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran aktif pemerintah daerah dan tim tanggap darurat di lapangan. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini