Peringatan untuk Indonesia, Kasus Covid-19 di Korsel dan Cina Melonjak

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Selama seminggu ini, Korea Selatan dan Cina mengalami lonjakan kasus Covid-19. Cina yang sebelumnya sudah bisa mengendalikan sebaran virus Corona terpaksa melakukan lockdown di beberapa wilayahnya.

Melihat kasus Covid-19 di dua negara ini termasuk Eropa, epidemiolog Dicky Budiman berpesan agar situasi global ini harus menjadi pelajaran bagi Indonesia dalam membuat dasar mitigasi.

”Bukan tidak mungkin kita mengalami hal serupa seperti di negara-negara tersebut. Bisa saja terjadi gelombang lagi tapi kita bisa dan harus bisa memitigasi,” kata Dicky.

Ia mengatakan agar pelonggaran di Indonesia harus terukur, bertahap dan tidak bisa general. Jadi, sesuai dengan kesiapan maupun kondisi wilayah baik dari indikator epidemiologis, perilaku dan infrastruktur.

Termasuk perilaku warga terhadap protokol kesehatan serta capaian vaksinasi Covid-19 dalam membuat aturan pelonggaran mobilitas.

Lalu, pemerintah mulai meningkatkan edukasi ke rumah-rumah di masa transisi ini. Supaya masyarakat bisa paham cara aman beraktivitas meski ada pelonggaran.

”Jangan sampai tergesa-gesa melakukan semua pelonggaran. Hal itu bisa membuat situasi kembali buruk walaupun potensi seperti Delta semakin kecil ya seiring jumlah orang yang punya imunitas yang banyak,” katanya.

Fakta bahwa setengah populasi dunia sudah memiliki imunitas Covid-19 baik dari infeksi maupun vaksinasi, nyatanya belum mampu meredam penyebaran penyakit ini. Masih muncul varian baru seperti Omicron serta subvarian BA.2 yang menyebabkan tinggi kasus di beberapa negara.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini