Peringatan Tsunami Akibat Gempa Banten Diakhiri Pada 21.35 WIB

Baca Juga
MINEWS.ID, JAKARTA – Setelah tiga jam, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan peringatan dini tsunami yang disebabkan gempa banten, Jum’at 2 Agustus 2019 malam, berakhir.
“Karena selama dua jam kita pantau tidak ada tsunami di daerah-daerah yang berpotensi, maka peringatan tsunami kami akhiri,” kata Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Tiar Prasetya di Jakarta.
Menurut Tiar, keputusan mengakhiri peringatan tersebut setelah memantau selama dua jam dari saat gempa terjadi hingga pukul 21.35 WIB.
Gempa yang berpusat di barat daya Pandeglang Banten tersebut juga dikoreksi. Menurut Tiar, magnitudonya bukan 7,4 tetapi hanya 6,9.
Pusat gempa tersebut  berada di sekitar Samudra Hindia atau barat daya Sumur, Banten di kedalaman hanya 10 kilometer atau merupakan gempa dangkal.
BMKG juga menyatakan hingga pukul 22.00 malam tidak terjadi gempa susulan seperti halnya gempa-gempa lainnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini