Peringatan 9/11, Momentum Bagi Biden untuk Satukan Rakyat AS

Baca Juga

MATA INDONESIA, NEW YORK – Robert Gibbs, yang menjabat sebagai sekretaris pers Presiden era Barack Obama mengatakan bahwa Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden memikul tanggung jawab besar untuk mencegah tragedi 11 September terulang kembali di masa depan.

Menurut Gibbs, Biden juga harus berjuang melawan ketakutan baru akan meningkatnya serangan teror setelah AS menarik pasukannya dari negara asal pelaku penyerangan 11 September 2001, Afghanistan.

Peringatan tragedi 9/11 terjadi setelah lebih dari dua pekan seorang pelaku bom bunuh diri di Kabul yang menewaskan 13 anggota militer AS ketika Paman Sam menarik diri dari Afghanistan.

Dan ketika Afghanistan kembali ke pemerintahan Taliban, ada kekhawatiran baru bahwa negara itu bisa kembali menjadi landasan untuk serangan atau bahkan tempat regenerasi Al Qaeda atau kelompok teroris lain seperti ISIS, setidaknya itulah pemikiran Menteri Pertahanan AS, llyod Austin.

Tetapi bagi Biden, seperti para pendahulunya, peringatan 9/11 juga dapat menghadirkan kesempatan untuk mencoba merebut kembali rasa persatuan nasional dan semangat yang telah lama memudar di tengah politik negara yang memecah belah.

“Bagi Biden, ini adalah momen bagi orang untuk melihatnya bukan sebagai presiden Demokrat, tetapi sebagai presiden Amerika Serikat,” kata Robert Gibbs, melansir Fox News, Sabtu, 11 September 2021.

“Rakyat Amerika agak berkonflik tentang apa yang mereka lihat dari Afghanistan beberapa pekan terakhir. Untuk Biden, ini saatnya untuk mencoba mengatur ulang sebagian dari itu. Ingatkan orang-orang tentang apa artinya menjadi panglima tertinggi dan apa artinya menjadi pemimpin negara pada saat yang begitu penting,” tuturnya.

Tragedi 9/11 menewaskan hampir 3 ribu jiwa, setelah empat pesawat menyerang AS dan menabrak sejumlah target. Korban terbanyak akibat serangan ini terjadi di menara kembar World Trade Center, New York City, yaitu sebanyak 2,753 jiwa.

Sementara di Pentagon korban tewas mencapai 184 orang, dan di lapangan Pennsylvania dilaporkan korban tewas sebanyak 40 orang. Pelaku serangan 9/11 diketahui adalah Al Qaeda dengan membajak pesawat dan menjadi serangan asing pertama di AS dalam hampir 200 tahun.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Presiden Prabowo Pastikan Keberlanjutan Pembangunan IKN guna Pemerataan Ekonomi yang Inklusif

Oleh: Mirza Ghulam Fanany*) Pemerintah Indonesia terus menunjukkan komitmennya untuk memastikan keberlanjutan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai bagian dari...
- Advertisement -

Baca berita yang ini