Pergi ke Markas FPI, Etika Diplomatik Staf Kedubes Jerman Buruk

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA –  Kedatangan staf Kedutaan Besar (Kedubes) Jerman di Jakarta ke markas FPI di Petamburan, Jakarta Pusat menunjukkan buruknya etika diplomatik dan merupakan tindakan yang tidak etis.

Hal tersebut juga diungkapkan pengajar ilmu Hubungan Internasional, Universitas Nasional, Hendra Maujana Saragih, S.IP, M.Si,  kepada Mata Indonesia, Senin 21 Desember 2020.

“Staf Kedutaan Besar Jerman itu secara simbolis membawa bendera Jerman,” ujar Hendra.

Maka, dia harus menjunjung etika diplomatik di negara lain. Sebab cara seperti itu bisa dimaknai mencampuri urusan internal negara lain.

Selain itu, klarifikasi yang dilakukan Kedubes Jerman dan disebar ke media sosial, menurut Hendra berisi hal tidak masuk akal.

Dia ingin masalah dalam negeri Indonesia merupakan tanggung jawab bangsa kita sendiri, tak perlu campur tangan orang lain yang bermaksud memperkeruh dan merumitkan suasana.

1 KOMENTAR

  1. Slm, kalau benar staf Jerman seperti itu, seperti yg di ktakan Pak Hendra,saya berharap pemerintah WASPADA !!!!!!! dgn kunjungan itu,tolong ditanyakan apa maksud dari kunjungannya???.BRAVO INDONESIA??????

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini