Perempuan Afghanistan Wajib Gunakan Burqa

Baca Juga

MATA INDONESIA, KABUL – Semua perempuan di Afghanistan wajib menutupi wajah mereka dengan burqa biru—simbol global rezim garis keras Taliban. ”Mereka harus mengenakan chadori (burqa dari kepala hingga ujung kaki), karena pakaian itu tradisi dan penuh hormat,” kata Pemimpin tertinggi Taliban, Haibatullah Akhundzada, Sabtu 7 Mei 2022.

Para perempuan yang tidak terlalu tua atau muda harus menutup wajah mereka, kecuali mata, sesuai petunjuk syariah. Ini untuk menghindari provokasi ketika bertemu pria yang bukan mahram (kerabat dekat pria dewasa).

Taliban mengancam, ayah seorang perempuan atau kerabat laki-laki terdekat akan mendapat masalah. Mulai dari penjara hingga pemecatan dalam pekerjaanya jika kerabat perempuannya tidak menutupi wajahnya di luar rumah.

Kebanyakan perempuan di Afghanistan mengenakan jilbab karena alasan agama. Tetapi di daerah perkotaan seperti Kabul, perempuan banyak yang tidak menutupi wajah mereka.

Dekrit Akhundzada juga mengatakan bahwa jika perempuan tidak memiliki pekerjaan penting di luar, “lebih baik mereka tinggal di rumah”.

Sebelumnya, pemerintah Taliban sempat melonggarkan aturan terhadap perempuan di Afghanistan. Hal ini setelah mereka mendapat tekanan dari Amerika Serikat dan sekutunya yang memblokade sistem perbankan dan batuan keuangan dari sejumlah badan dunia. Misalnya memperbolehkan perempuan untuk sekolah lagi dan membantu pekerjaan. Namun dengan dekrit dari pimpinan tertinggi Taliban ini membuat perempuan sulit untuk kembali bergerak.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini