Perbanyak Zikir dan Pengajian Tauhid Bisa Cegah Perpecahan Bangsa dan Agama

Baca Juga

MINEWS, ACEH – Hanya dengan pengajian berzikir dan mendekatkan diri kepada Allah SWT, maka akan tercipta jiwa yang tenang dan bertawakal. Hal tersebut diyakini dapat mencegah perpecahan bangsa, agama, masyarakat maupun keluarga.

Bupati Aceh Barat H Ramli MS menegaskan pengajian tauhid dan tasawuf yang dipimpin ulama asal Aceh Abuya Syech H Amran Waly Alkhalidy mampu membuktikan bahwa hanya dengan berzikir dan mendekatkan diri kepada Allah SWT, maka akan tercipta jiwa yang tenang dan bertawakal.

“Pengembangan dan pengkaderan pengajian tauhid dan tasawuf ini perlu dikembangkan di Indonesia karena dapat mempersatukan umat,” kata Ramli MS di Meulaboh, Minggu 24 November 2019.

Lewat pengajian tersebut, lanjut Ramli, juga mampu membuat hati umat Islam lebih tenang dan tidak memandang perbedaan dengan umat beragama lainnya. Karena di dalam pengajian tersebut masyarakat dapat lebih mengenal diri sendiri.

“Dan senantiasa mengingat sang pencipta agar tidak mengulangi perbuatan dosa di dunia, dan dapat menjaga hubungan baik dengan siapa pun dan pihak mana pun.”

Ramli MS juga berharap pengajian tauhid tasawuf agar dapat dikembangkan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia. Sebab pengajian yang dikembangkan oleh Abuya H Syech Amran Waly dari Aceh tersebut betul-betul bermanfaat dan mampu mempersatukan umat, serta menghindari perpecahan bangsa.

Ia juga mengaku salut atas perjuangan Abuya Syekh Amran Wali-Alkhalidi dalam mengembangkan ilmu tauhid dan tasawuf ke seluruh pelosok nusantara dan luar negeri hingga saat ini, karena pengajian tersebut sangat mudah dimengerti dan diterima oleh umat Islam.

Meski sebelumnya pengajian tersebut mendapatkan ragam sambutan dari umat Islam, namun kenyataannya pengajian tersebut kini sudah memiliki jamaah dalam jumlah yang sangat besar di Indonesia maupun di negara Asean.

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini