Perbaiki 737 MAX, Boeing Undang Lebih 200 Pilot Internasional

Baca Juga

MINEWS, INTERNASIONAL – Boeing Co dalam upaya memperbaiki pesawatnya berjenis 737 MAX akan mengundang lebih dari 200 pilot dari sejumlah maskapai internasional, pemimpin teknis, dan regulator.

Pertemuan yang berlangsung di Renton, Washington pada Rabu 27 Maret 2019 mendatang itu adalah bagian dari pembahasan pembaruan perangkat lunat dan pelatihan Boeing 737 MAX.

Tim dari tiga maskapai besar AS yang memiliki banyak unit 737 MAX pun dipastikan ikut berpartisipasi dalam sesi tersebut untuk meninjau pembaruan perangkat pesawat.

“Kami telah menjadwalkan dan akan terus mengatur pertemuan tambahan untuk berkomunikasi dengan semua pelanggan dan operator Max saat ini dan di masa depan,” ujar juru bicara Boeing, Senin 25 Maret 2019.

Maskapai penerbangan SilkAir dan Korean Air Lines telah menerima undangan tersebut dan mengaku akan hadir. Sementara belum ada kabar apakah maskapai Indonesia turut diundang dalam pertemuan penting tersebut.

Seorang pejabat AS menyatakan, Federal Aviation Adminsitration (FAA) belum menandatangani persetujuan peningkatan perangkat lunak dan pelatihan. Tujuan pertemuan itu yakni untuk meninjau Boeing dalam beberapa pekan mendatang.

Pertemuan ini adalah buntut kekhawatiran dari dua kecelakaan fatal yang melibatkan Boeing 737 MAX-8, yakni di Indonesia dan Ethiopia.

Sejumlah maskapai penerbangan telah menghentikan operasional Boeing 737 MAX-8. Bahkan beberapa di antara mereka membatalkan pesanan pesawat tersebut.

Salah satunya yakni Garuda Indonesia yang membatalkan 49 pesawat Boeing 737 Max, karena telah kehilangan kepercayaan setelah dua kecelakaan fatal yang terjadi di Addis Ababa, Ethiopia, dan Indonesia. Boeing 737 MAX merupakan pesawat terlaris dengan nilai pesanan yang mencapai lebih dari 500 miliar dolar AS.

Berita Terbaru

Apresiasi Profesionalitas Aparat dan Partisipasi Masyarakat Sukseskan Pilkada Papua Damai

Jayapura – Kapolda Papua, Irjen Patrige R Renwarin menyampaikan jajarannya sedang dalam proses menunggu rekomendasi dari Badan Pengawas Pemilu...
- Advertisement -

Baca berita yang ini