Perbaikan Sungai Menjaga Ketersediaan Air Bersih di IKN

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Hulu sungai berperan penting untuk menjaga ketersediaan air bersih dalam konsep forest city Ibu Kota Nusantara (IKN). ”Kalau daerah hulunya tidak di perbaiki, atau daerah tampungan dalam kawasan tidak di perbaiki sama aja,” ujar Executive Director Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Tauhid Ahmad.

Selain menjaga ketersediaan air bersih, menurut dia, perbaikan hulu sungai juga mencegah terjadinya banjir di wilayah IKN. Ia mengatakan hulu sungai yang baik menjadi presentase Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang lebih banyak dari perkantoran dan perumahan dapat meminimalisir terjadinya bencana.

”Otomatis kalau rawan bencana harus ada skenario lingkungan di sana. Mengurangi mitigasi bencana terutama masalah banjir tentu saja bentuknya harus forest city begitu,” ujar Tauhid.

Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Trisakti Trubus Rahadiansyah mengatakan konsep forest city baru berhasil apabila ketersediaan air bersih tidak hanya mengandalkan dari bendungan saja.

”Itu untuk kebutuhan air jangka pendek. Tapi untuk jangka menengah jangka panjang berat,” ujar Trubus.

Selain pembangunan waduk dan dan penampungan air, Trubus menyarankan adanya penyulingan air laut menggunakan teknologi terkini untuk menyokong ketersediaan air. ”Pembangunan pipa yang dengan teknologi air laut yang asin di ubah menjadi air tawar,” ujar Trubus.

Saat ini, berdasarkan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Masterplan IKN oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), daya dukung air untuk wilayah IKN yang seluas 256 ribu hektare sudah terlampaui. Tetapi akses penduduk untuk mendapatkan air bersih masih rendah.

Kajian tersebut menyebutkan ketersediaan air di kawasan IKN termasuk rendah karena merupakan daerah non Cekungan Air Tanah (CAT) yang tidak bisa mengandalkan air tanah (ground water).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini