Penyaluran Bantalan Sosial Sebagai Mitigasi Tepat

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kebijakan penyaluran bantalan sosial berupa Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang belakangan ini gencar untuk mengatasi dampak penyesuaian harga BBM memang sudah sangat tepat.

Pemerintah saat ini tengah fokus untuk bisa terus menjaga daya beli masyarakat rentan agar inflasi tidak terlalu melonjak. Caranya adalah dengan melakukan penyaluran BLT BBM hanya kepada masyarakat rentan yang benar-benar membutuhkan.

Pakar Komunikasi Politik Universitas Pelita Harapan, Dr Emrus Sihombing, mengatakan kebijakan penyaluran BLT BBM merupakan keputusan yang sangat strategis. ”Suatu keputusan yang sangat strategis. Karena bagaimanapun penyesuaian harga BBM ini pasti berdampak kepada masyarakat rentan,” katanya, Rabu 28 September 2022.

Ketepatan akan penyaluran BLT BBM ini jika berbanding dengan pemberian subsidi BBM, yang mana merupakan kebijakan lama, menurut Emrus jauh lebih tepat kebijakan yang sekarang. Karena langsung menyasar ke penerima yang membutuhkan.

“Oleh karena itu, pemberian bantalan sosial ini kepada mereka merupakan keputusan yang tepat. Dengan demikian bantalan sosial tersebut langsung kepada orang yang bersangkutan yang memang layak untuk menerima bantuan tersebut,” ujarnya.

Kemudian, terkait bagaimana permasalahan mengenai data penerima BLT BBM tersebut, Emrus Sihombing menyampaikan agar ada penyesuaian antara data dengan realita aktual di lapangan.

“Saya rasa harus ada kombinasi antara data di pusat dan juga koordinasi dengan Kelurahan karena mereka yang tahu persis masyarakatnya. Sehingga sangat penting adanya crosscheck data dan juga bagaimana aktualnya di lapangan,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Resmi Jadi Kader NasDem, Sutrisna Wibawa bakal Bersaing Ketat dengan Bupati Gunungkidul

Mata Indonesia, Yogyakarta - Mantan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sutrisna Wibawa, telah resmi bergabung sebagai kader Partai Nasional Demokrat (NasDem). Hal ini jelas memperkuat dinamika politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gunungkidul 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini