MATA INDONESIA, JAKARTA – Penolakan otonomi khusus (Otsus) Papua seperti yang terjadi di Lanny Jaya janggal dan terindikasi sebagai “mainan” politisi.
Pesan Ketua Komisi C DPRD Lanny Jaya, Danius Wenda, diterima Mata Indonesia News, Selasa 6 April 2021.
“Dana Otsus di Lanny Jaya selama ini sangat bermanfaat bagi masyarakat dan dapat dirasakan sampai akar rumput,” ujarnya.
Apalagi di Kabupaten Lanny Jaya, menurut Danius, Bupati Befa benar-benar menyalurkan dana Otsus itu dengan baik dalam bentuk fisik maupun nonfisik.
Maka, Danius menuding aksi-aksi unjuk rasa tersebut sengaja dilakukan oknum di Tiom untuk kepentingan kelompok mereka sendiri.
Danius yang menerima para pendemo tersebut mengaku merasa banyak kejanggalan dari aksi unjuk rasa tersebut. Misalnya, tidak ada surat pemberitahuan.
Dia juga merasakan aksi yang dilakukan itu tidak mewakili seluruh masyarakat Papua.
Meski begitu, Danius menegaskan Otsus Papua tersebut bukan harus ditolak tetapi dievaluasi agar lebih bermanfaat lagi bagi masyarakat setempat, terutama dalam hal penggunaan anggaran.
Bupati Lanny Jaya Befa Yigibalom sebelumnya juga menyatakan hal yang sama bahwa aksi demo menolak otsus di Lanny Jaya tidak mewakili masyarakat. Bupati menilai aksi tersebut hanya sebuah provokasi yang dilakukan oleh beberapa mahasiswa dan diterima oknum Anggota DPRD Lanny Jaya.