Penjualan Ritel di Inggris Anjlok ke Angka Terendah Akibat Inflasi

Baca Juga

MATA INDONESIA,LONDON – Penjualan ritel di Inggris anjlok ke angka terendah di bulan Agustus. Ini menjadi tanda bahwa ekonomi sedang meluncur ke dalam resesi karena krisis biaya hidup menekan pengeluaran rumah tangga.

Volume penjualan ritel turun 1,6 persen secara bulanan pada Agustus. Kantor Statistik Nasional, mengatakan penurunan terbesar sejak Desember 2021 dan lebih buruk dari perkiraan dalam jajak pendapat ekonom yang menunjukkan penurunan 0,5 persen.

Data tersebut kemungkinan akan menambah kekhawatiran tentang kekuatan permintaan dalam ekonomi Inggris.

Pound turun lebih jauh menuju 1,14 dolar AS pada bulan Agustus.

“Dengan datangnya musim dingin yang sulit,akan menjadi kekhawatiran bagi pengecer bahwa pembeli telah menguasai pengeluaran mereka meskipun musim panas,” kata Lynda Pethrick, pemimpin ritel di Accentur.

Semua toko ritel terutama toko makanan, toko non makanan,ritel non toko dan bahan bakar terdampak inflasi ini. Masa berkabung setelah kematian Ratu Elizabeth juga menimbulkan tantangan lain bagi pengecer,dengan penutupan bisnis yang meluas.

Meskipun inflasi turun dibawah 10 persen bulan lalu, namun rumah tangga masih bergulat dengan kenaikan harga tinggi. Sebagian besar akibat dari lonjakan harga energi setelah invasi Rusia ke Ukraina.

Badan statistik nasional mengatakan bahwa orang-orang mulai mengurangi pembelian furniture sejak bulan lalu.

Ia mengatakan “Umpan balik dari pengecer menunjukkan bahwa konsumen mengurangi pengeluaran karena kenaikan harga dan masalah keterjangkauan,” dilansir dari Reuters.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Tindakan OPM Semakin Keji, Negara Tegaskan Tidak Akan Kalah Lawan Pemberontak

Organisasi Papua Merdeka (OPM) banyak melancarkan aksi kekejaman yang semakin keji. Maka dari itu, negara harus tegas untuk tidak...
- Advertisement -

Baca berita yang ini