Pengendalian Pandemi Covid-19 Jadi Pendorong Pemulihan Ekonomi

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Pemulihan ekonomi saat ini, dinilai oleh Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Pingkan Audrine Kosijungan terkontraksi dari kebijakan pengendalian covid-19.

Untuk itu, dirinya mengharapkan saat ini pemerintah fokus untuk mengendalikan pandemi covid-19 terlebih dahulu, mengingat kasus positif justru makin meningkat dalam beberapa hari terakhir.

“Sebaiknya pemerintah pusat dan daerah fokus pada tiga proses utama yaitu menggenjot vaksinasi, sosialisasi kebijakan pembatasan dan implementasi penegakkan aturan yang tegas,” katanya.

Menurut dia, pada kondisi kritis seperti saat ini, pembatasan kegiatan dan mobilitas masyarakat sangat diperlukan, mengingat kapasitas RS dan tenaga kesehatan di berbagai daerah yang makin terbatas.

“Untuk itu, sangat penting bagi pemerintah untuk secara tegas dan konsisten mengkomunikasikan langkah-langkah yang ditempuh dengan jelas kepada masyarakat serta secara aktif menegakkan kebijakan pembatasan yang sudah diinstruksikan tersebut,” ujarnya.

Sebelumnya, Indonesia mencatatkan penambahan kasus covid-19 harian tertinggi, yaitu kasus positif mencapai 14.536, sejak kasus pertama dilaporkan pada Maret 2020.

Lonjakan kasus ini di terjadi usai libur Idul Fitri, dengan kasus harian meningkat sejak pertengahan Mei 2021, dari 2.385 kasus menjadi konstan diatas 10.000.

Sementara itu, kondisi pandemi covid-19, telah mempengaruhi kinerja perekonomian nasional yang tercatat kontraksi sejak triwulan II-2020 hingga sekarang, meski setelah itu terdapat tren kenaikan kinerja melalui pemberian stimulus dan jaring pengaman pemerintah.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini