MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Inggris dan Prancis mencapai kesepakatan untuk membuka kembali perbatasan kedua negara. Pengangkutan barang yang melintasi Selat Inggris sempat terganggu setelah Prancis menangguhkan hubungan perjalanan dengan Negeri Ratu Elizabeth.
Keputusan Prancis tak lain demi mengekang jenis virus corona baru yang lebih cepat menyebar. Diketahui, melonjaknya kasus positif galur atau strain baru virus corona penyebab COVID-19 membuat sejumlah negara di dunia mengucilkan Inggris untuk waktu yang tak ditentukan.
Dan demi mengakhiri gangguan di Inggris, Perdana Menteri Boris Johnson tengah menyusun rencana darurat untuk menguji semua pengemudi truk yang membawa barang yang melintasi Selat Inggris, melansir The Telegraph.
Selain itu, pemerintah Inggris mempersiapkan infrastruktur untuk memungkinkan ribuan pengemudi truk diuji COVID-19, setelah Prancis bersikeras bahwa para pengemudi harus “dibersihkan” sebelum masuk kawasan Prancis.
Pada Minggu (20/12), Prancis melarang semua perjalanan, termasuk semua pengangkut barang. Kebijakan itu menutup terowongan di bawah Selat Inggris yang dilalui ribuan truk setiap harinya. Pelabuhan Dover yang merupakan salah satu pelabuhan tersibuk di Inggris juga menutup terminal ferinya.
Hingga saat ini kasus positif COVID-19 di Inggris melebihi angka 2 juta dengan jumlah pertambahan yang meningkat tajam dalam dua hari terakhir. Pada Sabtu (19/12) pertambahan kasus positifnya mencapai 27.052 orang. Angka ini melonjak menjadi 35,928 kasus pada Minggu (20/12).