Jakarta – Presiden Prabowo Subianto kembali menegaskan komitmennya terhadap pembangunan ekonomi berbasis kerakyatan melalui langkah-langkah strategis yang mendukung sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Kebijakan yang diluncurkan mencakup penghapusan utang UMKM, digitalisasi usaha kecil, hingga peluncuran program “UMKM Naik Kelas.” Hal tersebut menjadi wujud nyata keberpihakan Presiden Prabowo terhadap ekonomi kerakyatan.
Salah satu langkah monumental yang diambil adalah kebijakan penghapusan utang UMKM yang dijadwalkan mulai berlaku pada April 2025. Presiden menyadari bahwa tumpukan utang telah menjadi penghalang utama bagi banyak pelaku UMKM untuk berkembang. Dengan langkah ini, pelaku UMKM akan mendapatkan ruang gerak yang lebih luas untuk berinovasi dan memperluas bisnis mereka.
Menteri UMKM, Maman Abdurrahman, menjelaskan bahwa kebijakan ini mencerminkan keberanian pemerintah untuk berpihak langsung kepada rakyat kecil. “Ini adalah kebijakan yang sangat ditunggu oleh jutaan pelaku usaha kecil di Indonesia. Dengan penghapusan utang, kita tidak hanya membantu mereka bertahan, tetapi juga mendorong mereka untuk tumbuh lebih besar,” ujar Maman.
Lebih lanjut, Ia mengatakan bahwa Presiden Prabowo juga menginstruksikan Kementerian UMKM untuk terus mempercepat implementasi program “UMKM Naik Kelas.” Program ini berfokus pada peningkatan kapasitas pelaku usaha melalui pelatihan, digitalisasi, serta akses yang lebih mudah ke pembiayaan dan pasar.
Maman juga menyampaikan bahwa Pemerintah terus memprioritaskan digitalisasi UMKM sebagai bagian dari strategi besar ini. Digitalisasi diharapkan dapat membuka akses yang lebih luas bagi produk-produk lokal untuk masuk ke pasar internasional. Untuk mendukung hal ini, pemerintah bekerja sama dengan berbagai platform teknologi guna memberikan pelatihan kepada para pelaku UMKM terkait e-commerce, pemasaran digital, dan manajemen usaha berbasis teknologi.
Sementara itu, keberpihakan pemerintah terhadap ekonomi kerakyatan juga mendapat apresiasi luas dari berbagai pihak, termasuk juga Aktivis 98, Ahmad Andi Bahri yang mengatakan penghapusan utang UMKM oleh pemerintah Presiden Prabowo sebagai bentuk perhatian pemerintah terhadap rakyat kecil. “Penghapusan utang UMMKM sebagai langkah strategis yang memberikan dampak langsung bagi rakyat kecil.” ujarnya.
Ia juga menyakini bahwa target pertumbuhan ekonomi 8 persen di era pemerintahan Presiden Prabowo akan terpenuhi, hal tersebut dilihat dari komitmen pemerintah dalam mengembangkan sektor UMKM. “kita sama-sama tahu bahwa UMKM menjadi tulang pungguh perekonomian bangsa,” tegasnya.
Presiden Prabowo menekankan bahwa UMKM adalah tulang punggung perekonomian nasional. Dengan kontribusi UMKM terhadap PDB Indonesia yang mencapai lebih dari 60%, dukungan kepada sektor ini tidak hanya penting, tetapi juga menjadi kewajiban. Lebih lanjut, Keberpihakan Presiden Prabowo terhadap ekonomi kerakyatan melalui pengembangan dan peningkatan sektor UMKM sebagai kebijakan yang sangat berdampak langsung bagi masyarakat secara luas. Oleh karena itu, kebijakan-kebijakan tersebut patut diapresiasi dan terus didukung oleh seluruh elemen masyarakat.