Pengambilan Air Tanah Tinggi, 90 Persen Wilayah Jakarta Bakal Tenggelam

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-90 persen wilayah Jakarta, khususnya di bagian utara, akan tenggelam. Penyebabnya karena tingginya pengambilan air tanah untuk minum di DKI Jakarta.

“Salah satu hal yang saat ini menjadi tantangan kita bersama di provinsi DKI Jakarta adalah isu tentang air minum yang memang masih tingginya pengambilan penggunaan dari air tanah,” kata Arief Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin.

Penggunaan air tanah yang berlebihan menimbulkan banyak efek ekologi. Misalnya water seaking dan land seaking. Selain itu, ada juga penurunan permukaan tanah.

“(Jakarta) bisa tenggelam dalam waktu yang tidak lama lagi ketika memang ini (pengambilan air tanah) terus berlangsung dan prediksinya di tahun 2050. Diprediksikan 90 persen dari wilayah Jakarta terutama di bagian utara itu akan bisa juga kemudian tenggelam karena budaya atau kemudian penggunaan air,” jelas Arief.

PAM juga menyoroti penyediaan air minum bagi warga ibu kota. Menurut Arief, cakupan penyediaan air minum yang ada belum dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.

“Harapannya kita bisa melakukan supply cakupan mencapai 100 persen nantinya. Target itu juga pernah kita sampaikan di publik bahwa 2030 menjadi target kita,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Mengapresiasi Keberhasilan TNI Tembak Mati Anggota OPM Egianus Kogoya

Oleh : Loa Murib Keberhasilan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam menindak tegas Kelompok OrganisasiPapua Merdeka (OPM) Kodap III Ndugama pimpinan Egianus Kogoya patut mendapatkanapresiasi yang tinggi. Langkah tegas ini menjadi cerminan komitmen negara dalam menjagakeutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sekaligus melindungimasyarakat Papua dari ancaman kekerasan yang kerap dilakukan kelompok separatis. Operasipenindakan oleh TNI di Kampung Aleleng, Distrik Tangma, Kabupaten Yahukimo bukansekadar respons militer, tetapi juga bagian dari upaya mengembalikan ketenangan warga sipildi Papua Pegunungan. Aksi brutal OPM sebelumnya telah mengganggu stabilitas dan menimbulkan luka mendalam, termasuk pembunuhan terhadap para pekerja pembangunan gereja di Wamena. Tak hanya itu, kelompok ini juga terlibat dalam perusakan hutan untuk ladang ganja ilegal, sebuah aktivitasyang menunjukkan bahwa tindakan mereka tidak lagi sekadar bernuansa ideologis, namunjuga merusak ekosistem dan tatanan sosial di daerah tersebut. Dalam konteks ini, langkahTNI hadir sebagai bentuk perlindungan negara terhadap warga yang selama ini hidup dalamketakutan. Informasi dari masyarakat menjadi kunci dalam keberhasilan operasi tersebut. Saat aparatmemperoleh laporan tentang keberadaan empat anggota OPM...
- Advertisement -

Baca berita yang ini