Pengamat Sebut Sudah Tepat Menaikan Harga Jual Pertamax Saat Ini  

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Pengamat ekonomi dan energi Universitas Gadjah Mada (UGM), Fahmy Radhi, mengapresiasi kebijakan Pertamina menaikkan harga jual Pertamax sudah tepat dan bijak.

Soal pilihan Pertamina yang ‘hanya’ menaikkan harga ke level Rp12.500 per liter sedangkan harga keekonomian sudah mencapai Rp16.000-an per liter, dikatakannya, juga menilai hal itu tidak menjadi masalah.

“Sudah bijak dan tepat. Itu kan hanya soal asumsi harga dunia yang dipakai dalam perhitungan saja. Saya tidak tahu Pertamina pakai asumsi harga berapa. Dan pastinya Pertamina tidak mungkin gegabah. Ketika mereka ketemu harga Rp12.500 per liter, itu sudah pasti dipertimbangkan dengan seksama,” katanya.

Keputusan untuk menaikkan harga di level Rp12.500 per liter, menurut Fahmy, juga pasti telah dikomunikasikan dengan Kementerian ESDM, Menko Perekonomian dan pihak-pihak terkait.

Artinya, pertimbangan sudah pasti lebih komprehensif, tidak semata-mata pertimbangan bisnis semata. Termasuk juga pertimbangan kepedulian terhadap daya beli masyarakat yang harus tetap terjaga, karena saat ini bersamaan dengan momen Ramadan dan Lebaran.

“Karena itu, selain tepat, Saya juga menyebut bahwa keputusan ini adalah keputusan bijak yang diambil oleh Pertamina dan pemerintah. Tidak akan mendongkrak inflasi,” ujarnya.

Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) menyampaikan kenaikan harga jual bahan bakar minyak nonsubsidi jenis Pertamax dari Rp9.000 menjadi Rp12.500 per liter mulai 1 April 2022 adalah untuk menekan beban keuangan perseroan.

Pejabat Sementara Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan, beban keuangan perseroan terdampak tingginya harga minyak dunia yang kini berada di atas 100 dolar AS per barel.

“Penyesuaian harga bahan bakar minyak tidak terelakkan, namun dengan tetap mempertimbangkan kondisi sosial ekonomi masyarakat,” ujarnya.

Irto menegaskan, penyesuaian harga dilakukan secara selektif hanya berlaku BBM nonsubsidi yang dikonsumsi masyarakat hanya sebesar 17 persen dengan rincian 14 persen konsumen Pertamax dan tiga persen untuk Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex.

Menurutnya, perseroan telah mempertimbangkan daya beli masyarakat sehingga penyesuaian harga itu masih jauh di bawah nilai keekonomian dan juga masih lebih murah dibandingkan harga BBM sejenis yang dijual oleh perusahaan penyalur lain.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Resmi Jadi Kader NasDem, Sutrisna Wibawa bakal Bersaing Ketat dengan Bupati Gunungkidul

Mata Indonesia, Yogyakarta - Mantan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sutrisna Wibawa, telah resmi bergabung sebagai kader Partai Nasional Demokrat (NasDem). Hal ini jelas memperkuat dinamika politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gunungkidul 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini