Pengamat: Penangkapan Munarman Bukti Bahwa FPI Kelompok Radikal yang Mengarah ke Teroris

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia, Islah Bahrawi menegaskan bahwa penangkapan mantan petinggi Front Pembela Islam (FPI) Munarman menjadi tanda bahwa organisasi tersebut sudah mengarah kepada terorisme.

“Ini memperkuat narasi bahwa selama ini FPI sudah lama diintai dan ditenggarai sebagai kelompok radikal yang mengarah ke teroirisme,” kata Islah kepada Mata Indonesia News, Rabu 28 April 2021.

Hal ini juga membuktikan bahwa aparat penegak hukum yaitu Polri bergerak berdasarkan fakta dan bukti di lapangan. Terlebih dengan adanya temuan sejumlah barang bukti berupa cairan peledak TATP di markas FPI, Petamburan, Jakarta Pusat.

“Polri tidak ngecap bahwa FPI ini radikal yang mengarah ke terorisme, dan sudah ada bukti-buktinya,” kata Islah.

Sebelumnya, Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan menegaskan bahwa pihaknya menemukan beberapa botol berisi serbuk mengandung nitrat dan aseton.

“Beberapa tabung yang isinya adalah serbuk yang dimasukkan dalam botol-botol. Serbuk tersebut mengandung nitrat yang sangat tinggi, jenis aseton, itu akan didalami penyidik,” kata Ahmad.

Selain itu, Densus 88 juga mengamankan Triaseton Triperoksida TATP yang merupakan senyawa peroksida yang memiliki sifat khas dan sangat mudah terbakar.

 

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Resmi Jadi Kader NasDem, Sutrisna Wibawa bakal Bersaing Ketat dengan Bupati Gunungkidul

Mata Indonesia, Yogyakarta - Mantan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sutrisna Wibawa, telah resmi bergabung sebagai kader Partai Nasional Demokrat (NasDem). Hal ini jelas memperkuat dinamika politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gunungkidul 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini