Pengamat: Pembukaan Ruang Dialog Harus Mengutamakan Kepentingan Papua

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Pengamat isu Papua sekaligus Dosen Kajian Ketahanan Nasional SKSG Universitas Indonesia (UI) Dr Margaretha Hanita menegaskan bahwa solusi berupa ruang dialog sudah sepatutnya memprioritaskan kepentingan masyarakat asli Papua.

Ia menekankan apabila ruang dialog dibuka maka setiap pihak yang memiliki kepentingan harus menganggap Papua itu istimewa.

“Ketika membuka ruang dialog antara Jakarta dan Papua kita harus mendialogkan yang istimewa tentang Papua, bukan istimewa bagi Jakarta atau siapa saja, yang penting adalah untuk Papua” kata Dr Margaretha Hanita dalam Simposium Nasional bertajuk ‘Dialog Papua: Refleksi, Visi dan Aksi’ di Kanal Youtube HUMAS SIL dan SKSG UI, Jumat 21 Mei 2021.

Maka, pendapat dan masukan dari seluruh lapisan masyarakat Papua harus didengar. Tujuannya, supaya ruang dialog berorientasi pada kepentingan masyarakat.

“Dari generasi ke generasi harus didengar karena masalahnya sampai sekarang ada,” kata Freddy.

Pembukaan ruang dialog untuk menyelesaikan permasalahan di Papua juga pernah dikemukakan oleh peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Cahyo Pamungkas. Ia menilai bahwa cara tersebut bisa menjadi solusi utama untuk mengakhiri konflik di Papua.

“(Dialog dan rekonsiliasi) ini perlu diperhatikan untuk menyelesaikan konflik di Papua,” kata Cahyo.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pemerintah Dorong Partisipasi Pemda Sukseskan Program Makan Bergizi Gratis

Oleh : Rivka  Mayangsari)* Dalam upaya mempercepat realisasi kebijakan strategis nasional, pemerintah pusat terus mendorong keterlibatan aktif pemerintah daerah dalam menyukseskan...
- Advertisement -

Baca berita yang ini