MATA INDONESIA, JAKARTA – Narasi-narasi yang bernuansa kesucian agama serta kehebatan dan merasa selalu benar dinilai menjadi andalan bagi partai oposisi berbasis agama, termasuk Partai Ummat. Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia, Islah Bahrawi menilai bahwa hal ini sudah pernah terjadi di Negara-negara lain di dunia.
“Seperti di Nigeria, Somalia dan Negara Arab lainnya, kalau yang memposisikan diri jadi oposisi partai ini suaranya memang seperti itu, selalu menyatakan bahwa pemerintah yang berkuasa itu zalim dan merasa terintimidasi,” kata Islah kepada Mata Indonesia News, Rabu 5 Mei 2021.
Selain sudah pernah terjadi di negara lain, Islah menilai bahwa narasi-narasi bernuansa melawan kezaliman dan menentang pemerintah berkuasa juga menjadi bagian dari sejarah.
“Sejarahnya panjang dulu Khawarij selalu menentang siapapun pemerintahnya, tidak akan berhenti sampai dia berkuasa, yang jadi masalah ini, Khawarij ini ngga pernah berkuasa, selalu narasi selalu melawan penguasa yang zalim dan lalim tidak adil, itu narasi lama sebenarnya,” kata Islah.
Adapun hal ini tidak lepas dari pernyataan pendiri Partai Ummat, Amien Rais yang menyebut bahwa partainya ingin melawan kezaliman di Indonesia. Selain itu, Partai Ummat juga menegaskan siap untuk menegakkan keadilan.
“Kami Partai Ummat bersama anak bangsa lainnya insya Allah akan berjuang dan berkorban apa saja untuk melawan kezaliman dan menegakkan keadilan,” kata Amien.
Amien menilai bahwa untuk merealisasikan hal tersebut dibutuhkan kesabaran, ketekunan, dan ketangguhan seluruh kader partainya.