Pengamat: Melihat ke Masa Lalu Tidak Akan Membuat Papua Menjadi Maju

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Pengamat isu Papua dan Direktur Institute for Peace and Security Studies (IPSS) Sri Yunanto menegaskan bahwa penyelesaian masalah di Papua bisa berjalan dengan baik apabila tujuannya mengacu pada masa depan dan bukan terus-menerus terjebak dalam masa lalu.

“Indonesia harus bicara ke depan, kalau lat masa lalu ngga maju-maju,” kata Sri Yunanto kepada Mata Indonesia News, Rabu 26 Mei 2021.

Dalam hal ini Sri Yunanto menyoroti pada upaya untuk menyelesaikan permasalahan Hak Asasi Manusia (HAM) yang terjadi di Papua. Pengamat isu Papua ini juga menyarankan untuk menggunakan pendekatan non-yudisial untuk menangani masalah tersebut mengingat pendekatan yudisial belum memberikan dampak yang signifikan.

“Kalau kita fokus yudisial kita capek ngga selesai, kenapa ngga pake pendekatan non yudisial, kayak di Afsel rekonsiliasi ada kompensasi retribusi lalu mari dialog,” kata Sri Yunanto.

Meski demikian, pemerintah masih terus melakukan upaya untuk menyelesaikan permasalahan di Papua termasuk masalah HAM di masa lalu. Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD sudah pernah berdialog dengan tim kajian akademik Universitas Cendrawasih (Uncen) Provinsi Papua pada tahun 2020 lalu.

Rektor Uncen, Apolo Safanpo berharap agar kajian akademik tersebut bisa segera ditindaklanjuti oleh pemerintah pusat.

“Kami harapkan dengan adanya hasil kajian akademik ini dan rencana tindak lanjut dari pemerintah pusat melalui bapak Menkopolhukam, semoga ini dapat membantu menyelesaikan masalah-masalah yang kita hadapi di tanah Papua,” kata Apolo.

 

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Tindakan OPM Semakin Keji, Negara Tegaskan Tidak Akan Kalah Lawan Pemberontak

Organisasi Papua Merdeka (OPM) banyak melancarkan aksi kekejaman yang semakin keji. Maka dari itu, negara harus tegas untuk tidak...
- Advertisement -

Baca berita yang ini