MATA INDONESIA, JAKARTA-Pengamat properti Ali Tranghanda dari Indonesia Property Watch menilai kehadiran kawasan ekonomi khusus (KEK) secara jangka panjang berdampak positif terhadap prospek pertumbuhan properti di kawasan Sukabumi dan sekitarnya.
Menurut dia, prospek pertumbuhan properti di sekitar kawasan pusat R&D memang secara bertahap dan jangka panjang akan mengalami pertumbuhan, mengingat perlunya membangun dan menyiapkan sarana infrastruktur baik untuk kawasan pusat R&D maupun untuk mendukung kawasan properti yang akan tumbuh di sekitarnya.
“Saya rasa masih cukup lama, karena pastinya harus dibangun dan disiapkan terlebih dahulu infrastrukturnya,” katanya.
Ali mengatakan bahwa pembangunan infrastruktur seperti fasilitas air, jalan, listrik serta transportasi publik dan fasilitas-fasilitas lainnya menjadi salah satu kunci untuk membangun kawasan ekonomi khusus seperti pusat R&D atau digital hub.
Sebelumnya PT Amarta Karya (Persero) atau AMKA sebagai BUMN yang bergerak di bidang konstruksi, dan Kiniku Bintang Raya menandatangani kontrak Pekerjaan Pengembangan Rencana Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pengembangan Teknologi dan Industri 4.0 di Sukabumi, yang diberi nama “Bukit Algoritma.”
Direktur Utama AMKA Nikolas Agung mengatakan bahwa pada pembangunan proyek ini yang dibangun di atas lahan seluas 888 hektare, yang berlokasi di Cikidang dan Cibadak, Sukabumi.
Nikolas juga menambahkan bahwa proyek ini merupakan mimpi jangka panjang. Untuk tahap pertama selama tiga tahun, AMKA menjadi mitra kepercayaan untuk membangun sejumlah infrastruktur bagi Bukit Algoritma, termasuk akses jalan raya, fasilitas air bersih, pembangkit listrik, gedung konvensi, dan fasilitas-fasilitas lainnya.
Pengembangan “Bukit Algoritma” itu bertujuan untuk meningkatkan kualitas ekonomi 4.0, peningkatan pendidikan dan penciptaan pusat riset dan pengembangan untuk menampung ide anak bangsa terbaik demi Indonesia bangkit.