MATA INDONESIA, JAKARTA – Terduga teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang juga eks Front Pembela Islam (FPI), Ahmad Aulia mengakui telah berbaiat kepada kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia Islah Bahrawi menilai bahwa bisa saja ISIS menggunakan FPI sebagai alat legal untuk merekrut kader baru.
“Jalur pergerakan ISIS tidak mungkin menggunakan kelompok-kelompok ilegal, yang legal itu kan FPI yang bisa lakukan pengkaderan dengan terbuka dan terang-terangan,” kata Islah kepada Mata Indonesia News, Sabtu 6 Februari 2021.
Ia juga menegaskan bahwa tidak ada organisasi lain yang beririsan dengan kelompok radikal internasional selain FPI.
“Kalau FPI dijadikan platform radikal di negara kita saya kira masuk akal karena yang beririsan dengan kelompok radikal internasional itu ya hanya FPI,” kata Islah.
Sementara itu, kepolisian masih terus mendalami dan mempelajari video viral pengakuan Ahmad Aulia, eks FPI yang berbaiat pada ISIS di Makassar. Terlebih dalam rekaman tersebut, terduga teroris dari jaringan JAD ini mengakui eks pimpinanya yaitu Munarman hadir dalam kegiatan tersebut.
Maka Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono menegaskan akan memproses hukum kepada siapapun yang terlibat.
“Apabila memang yang bersangkutan (Munarman) ada keterlibatan, tentunya Densus akan memprorses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” kata Rusdi.