Pengakuan Model yang Masuk ke Kamar Hotel Pemain Inggris: Foden dan Greenwood Pria Baik

Baca Juga

MATA INDONESIA, REYKJAVIK – Phil Foden dan Mason Greenwood dipulangkan ke Inggris karena memasukkan dua wanita ke kamar hotel. Menurut wanita bernama Nadia Gunnarsdottir, Foden dan Greenwood pria baik.

Foden dan Greenwood melanggar protokol kesehatan beberapa jam usai Inggris mengalahkan Islandia di ajang UEFA Nations League. Mereka menyelundupkan dua model asal Islandia ke kamar hotel.

Akibat aksi indisipliner tersebut, Foden dan Greenwood dipulangkan ke Inggris. Mereka tak dibawa untuk pertandingan melawan Denmark. Satu dari dua wanita yang diselundupkan ke kamar hotel adalah kandiat miss universe Islandia, Nadia Gunnarsdottir. Satu wanita lainnya adalah sepupu dari Nadia, Lara Clausen.

Nadia mengaku kasihan pada Foden dan Greenwood atas apa yang mereka alami pasca-insiden tersebut. Menurut Nadia, Foden dan Greenwood pria baik.

“Saya merasa kasihan kepada mereka dan saya tak pernah bermaksud menempatkan mereka dalam posisi seperti ini, tapi kami tak tahu mereka dikarantina atau akan bertemu dengan mereka. Kami tak tahu siapa Phil. Saya bertanya pada Phil siapa dia sebenarnya,” ujar Nadia, dikutip dari The Sun, Selasa 8 September 2020.

“Saya tidak tahu banyak sepak bola. Saya jarang nonton sepak bola. Kami tak tahu Mason bermain untuk Manchester United. Sejak kejadian itu, kami belum bicara dengan mereka. Kami tak mau mengganggu karena mereka sudah melalui banyak hal. Mereka juga belum menghubungi kami. Mereka berdua pria yang baik,” katanya.

Lara, sepupu Nadia, juga buka suara. Menurut dia, Foden dan Greenwood masih muda dan berbuat salah adalah hal wajar.

“Mereka masih muda. Kami semua masih muda, bodoh, dan membuat kesalahan bodoh. Mereka memperlakukan kami dengan baik. Mereka pria sejati dan sangat baik,” ungkap Lara.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini