MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Joe Biden resmi menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat ke-46 usai mengucap sumpah jabatan presiden di Capitol Hill, Washington. Arab Saudi pun optimistis akan hubungan kedua negara di bawah pemerintahan Presiden Joe Biden.
“Kami optimis memiliki hubungan yang sangat baik dengan AS di bawah pemerintahan Biden,” ucap diplomat tertinggi Saudi dalam sebuah wawancara, melansir English al Arabiya.
Usai dilantik, Presiden Biden pun berjanji untuk bekerja dengan sekutu di seluru dunia dan memulihkan diplomasi Amerika Serikat dengan sejumlah negara yang mengalami ketegangan saat diperintah presiden sebelumnya, Donald Trump.
Yaman
“Pemerintahan Biden akan melihat bahwa kami memiliki tujuan yang sama sehubungan dengan situasi di Yaman,” kata Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan, mengacu pada krisis yang sedang berlangsung di Yaman.
Akan tetapi, diplomat Saudi memperingatkan, milisi Houthi Yaman yang mendapatkan dukungan Iran harus menyadari bahwa kepentingan terbaik untuk Yaman adalah mengakhiri pertempuran.
“Houthi akan memfasilitasi tercapainya solusi jika mereka memutuskan bahwa kepentingan Yaman adalah yang paling penting,” kata Pangeran Faisal. Dia menambahkan bahwa penunjukan AS baru-baru ini atas milisi Yaman sebagai organisasi teroris dibenarkan.
Pangeran Faisal juga mengatakan bahwa Perjanjian Riyadh adalah “blok bangunan fundamental” untuk mencapai solusi politik di Yaman.
Arab Saudi telah memperkenalkan Perjanjian Riyadh pada November 2019 untuk mencoba mengakhiri perselisihan yang telah berlangsung sejak 2017.