Penasehat Senior Papua: Aksi Brutal KSP Tidak Berpengaruh, Otsus Tetap Jalan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Penasehat Senior Papua, Michael Manufandu, menegaskan bahwa aksi brutal yang dilakukan oleh Kelompok Separatis Papua (KSP) di Beoga, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua tidak akan menghalangi niat baik pemerintah untuk melanjutkan kebijakan Otonomi Khusus (Otsus) di Papua.

“Dampak tidak terlalu besar, ini di satu wilayah saja. Bisa diisolasikan. Intinya tidak berpengaruh besar. Kebijakan Otsus tetap jalan karena ini masih dalam pembahasan,” kata Michael kepada Mata Indonesia News, Jumat 16 April 2021.

Michael juga menilai agar aparat keamanan yang melibatkan TNI dan Polri terus bersinergi untuk menjaga keamanan masyarakat sipil. Terutama dengan berkoordinasi dengan kepala daerah setempat untuk mengantisipasi pergerakan KSP.

“Untuk masalah keamanan, kepala daerah setempat juga harus dilibatkan karena dia yang pimpin wilayah, otomatis dia mengetahui betul permasalahan di wilayahnya,” kata Michael.

Sejauh ini, pemerintah melalui Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian menegaskan bahwa Otonomi Khusus (Otsus) bertujuan untuk memperbaiki percepatan pembangunan dan kesejahteraan di Papua, khususnya bagi masyarakat asli Papua.

“Kita harapkan bahwa Otsus ke depan betul-betul sekali lagi bertujuan untuk spiritnya memperbaiki percepatan pembangunan, memperbaiki kesejahteraan, dan afirmasi khususnya terhadap orang asli Papua,” kata Tito.

Tito juga mengingatkan bahwa aspirasi masyarakat Papua harus diperhatikan karena otonomi khusus dan dana otonomi khusus dilandaskan pada semangat membangun kesejahteraan masyarakat asli Papua sebagai prioritas.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pilkada Serentak Tinggal Menunggu Hari, Pengamat Politik Ingatkan 12 Kerawanan Ini

Penyelenggaraan Pilkada serentak pada 27 November mendatang mendapat sambutan positif, terutama dalam hal efisiensi biaya dan penyelarasan pembangunan. Menurut Yance...
- Advertisement -

Baca berita yang ini