MATA INDONESIA, WASHINGTON – Penanganan Covid-19 Amerika Serikat terancam berantakan.
Itu disebabkan Partai Republik di Kongres memblokir tambahan dana pencegahan penyakit saluran pernapasan tersebut.
Ahli Bedah Umum Vivek Murthy dan Chief Science Officer dari tim respons COVID Gedung Putih David Kessler dalam tulisan opininya di New York Times, Selasa 29 Maret 2022, mengungkapkan kekhawatiran itu.
“Jika pendanaan tidak terwujud, kita akan menemukan diri kita dalam posisi yang jauh lebih lemah, berjuang untuk mengikuti virus yang terus berkembang yang akan terus mengancam kesehatan kita, ekonomi kita, dan ketenangan pikiran kita,” ujar David Kessler yang dikutip Rabu 30 Maret 2022.
Macetnya pendanaan tersebut juga menambah kekhawatiran mereka terhadap kehadiran Omicron subvarian BA.2.
Sebab, dikabarkan lebih menular lagi dibandingkan Delta dan BA.1 atau dikenal dengan Omicron.
Gedung Putih awalnya meminta tambahan dana 22,5 miliar dolar AS.
Presiden Joe Biden pun meminta Kongres menyelesaikannya dengan cepat.
Namun, para pemimpin Kongres membuat kompromi awal, mengajukan pendanaan untuk setengah dari permintaan Gedung Putih.
Namun, seperti dilaporkan Vanity Fair, akhirnya Partai Demokrat terpaksa menghapus dana baru yang diusulkan.
Dana itu senilai 15,6 miliar dari tagihan pengeluaran 9 Maret karena kurangnya dukungan.
Ketua DPR Nancy Pelosi menegaskan tambahan dana penanganan Covid-19 tersebut sepertinya tidak akan terwujud.
Partai Republik menuntut “penghitungan jelas” tentang bagaimana realisasi pendanaan penanganan Covid-19 sebelumnya telah mereka habiskan.
STAT News pada bulan ini mencurigai sebagian dana penanganan Covid-19 yang diberikan kepada Pemerintahan Trump maupun Biden dihabiskan untuk kepentingan politik tertentu.