MATA INDONESIA, JAKARTA – Saat ini, tempat penampungan migran milik Martin Saldago di kota San Luis Rio Colorado di perbatasan Meksiko dengan Amerika Serikat layaknya sebuah hotel. Para tamunya, mayoritas dari mereka berasal dari Amerika Tengah.
Salgado mengatakan, dia belum pernah melihat orang bersepeda berulang kali seperti yang dia lakukan dalam beberapa bulan terakhir, setelah AS mulai mengusir hampir semua imigran yang tertangkap di perbatasan Meksiko. Akan tetapi saat ini, para penyelundup manusia sering mencoba membawa migran kembali ke perbatasan pada hari yang sama ketika mereka di deportasi.
Sebelumnya, para migran asal Amerika Tengah yang ditangkap di perbatasan akan diproses dalam sistem imigrasi AS dan biasanya ditahan selama berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan, sebelum dideportasi kembali ke negara asalnya.
“Kami tidak pernah melihat ini sebelumnya. (Beberapa orang Amerika Tengah yang tiba di penampungan setelah dideportasi) Makan, mandi, dan tiba-tiba mereka menghilang,” kata Salgado yang mengelola tempat penampungan di dekat batas Arizona yang didirikan oleh ibunya tahun 1990-an, melansir Reuters, Jumat, 13 November 2020.
Pemerintahan Presiden Amerika Serikat, Donald trump pada Maret mengumumkan bahwa mereka akan mulai mengusir hampir semua imigran yang tertangkap di perbatasan di bawah otoritas undang-undang kesehatan publik federal yang ada. Langkah ini ditempuh guna mencegah penyebaran virus corona ke Negeri Paman Sam.
Pejabat perbatasan AS mengatakan program tersebut mengakibatkan para migran dipulangkan dalam waktu yang singkat, yakni kurang dari dua jam. Ini sangat penting untuk melindungi agen AS, petugas kesehatan, dan masyarakat umum dari COVID-19 dengan menghindari potensi penyebaran virus corona jika para migran ditangkap, diproses, dan kemudian dikirim ke pusat penahanan AS, sesuai dengan kebijakan sebelumnya.
“Hanya perlu sedikit orang dengan COVID-19 untuk menginfeksi sejumlah besar tahanan dan personel CBP dan berpotensi membanjiri sistem perawatan kesehatan local di sepanjang perbatasan,” kata pihak Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan (CBP) AS dalam sebuah pernyataan.