MATA INDONESIA, BANDUNG – Masyarakat diimbau untuk mengantisipasi 49 titik kemacaten di Jawa Barat pada mudik pertama saat pandemi Covid-19 ini. Berdasarkan pengalaman mudik sebelum pandemi, setidaknya ada 49 titik kemacetan.
Titik-titik langganan macet tercatat biasanya di Sumedang, Tasikmalaya, Ciamis, Kuningan, Bogor, Cianjur, Bekasi, Sukabumi, Bandung Subang, Purwakarta, dan Karawang.
Kebanyakan disebabkan aktivitas pasar tradisional dan pasar tumpah, terminal resmi dan terminal bayangan, persimpangan jalan, tanjakan, jalan berkelok-kelok, tempat wisata, atau hanya karena memang volume kendaraan yang meningkat.
Kadishub Jawa Barat, A. Koswara mencontohkan kemacetan sudah hampir pasti akan terjadi di daerah Limbangan, Garut namun hal itu sudah diantisipasi.
“Di Limbangan, Kabupaten Garut ada tiga titik pasar. Kemacetan disebabkan banyak orang menyeberang. Nanti akan dibuat pembatasan agar tidak menyeberang sembarangan,” ujarnya.
Kemudian di Cileunyi, kemacetan bisa saja terjadi akibat kebingungan pemudik membaca rambu lalu lintas akibat jalan layang yang abru saja dibuat. Sehingga nantinya akan ditambah rambu-rambu lalu lintas di sekitar exit tol Cileunyi.
“Kami juga menyiapkan Cisumdawu sebagai alternatif menuju Sumedang dan Majalengka,” katanya.
Koswara mengatakan, selain kendaraan pribadi, Dishub Jabar juga telah memastikan angkutan umum, khususnya bus AKDP/AKAP yang akan melayani pemudik sudah melalui pemeriksaan, baik di poll atau pun di terminal saat akan berangkat.
Bus yang dipersiapkan berjumlah 3.709 unit dengan perkiraan mampu mengangkut penumpang sebanyak 166.905 orang perharinya. Pemerintah juga sudah menetapkan tarif batas atas khusus untuk kelas ekonomi.