MATA INDONESIA, JAKARTA – Semakin keji tindakannya, membuat Ketua Pemuda Adat Papua, Jan Arebo mendesak penyebutan kelompok separatis Papua sebagai teroris.
“Kita semua tidak lupa dengan 31 pekerja di Nduga tewas dibantai, penyanderaan warga, bahkan ada yang diperkosa dulu sebelum akhirnya benar-benar dibunuh. Kekerasan yang dilakukan ini bukan saja ditujukan ke aparat keamanan. Faktanya guru, perawat, ojek, pendeta, wanita bahkan anak-anak pernah menjadi korban kekerasan,” ujar Jan Arebo dalam pesannya yang diterima Mata Indonesia News, Selasa 27 April 2021.
Menurut Jan, tindakan teroris papua itu juga sudah di luar-batas kemanusiaan. Arebo mengatakan jika kelompok teroris dalam setiap aksinya selalu sadis bertindak dan merugikan.
Jan seperti dilansir, jurnalpapua, mengaku sangat marah dengan perilaku biadab yang selalu diperlihatkan KSP tersebut. Dia meminta aparat keamanan TNI-Polri segera mengambil sikap dan melakukan penumpasan terhadap kelompok teroris.
Dia mengharapkan TNI-Polri segera menghentikan kekerasan dan kekejaman yang selalu dilakukan oleh teroris itu.
Arebo mengungkapkan semua masyarakat di Papua berharap segera dilakukan penindakan, karena Papua membutuhkan keamanan.
Sebagai tokoh pemuda yang yang menjunjung tinggi nilai adat, Jan mengaku jika adat Papua telah dirusak oleh aksi dari kelompok teroris. Dirinya juga mengaku prihatin sebab kelompok teroris seakan menghalalkan setiap jatuhnya korban.