MATA INDONESIA, JAKARTA – Para pemimpin sayap kanan dalam koalisi pemerintah Estonia turut mengecam hasil Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS). Mereka bahkan menuduh Pilpres di AS penuh kecurangan.
Tak sampai di situ, mereka juga menyebut Presiden AS terpilih, Joe Biden “korup”. Mitra koalisi lainnya turut mengutuk sederet tuduhan tanpa bukti tersebut dan khawatir hal ini akan memicu krisis politik kedua negara.
Sebagaimana diketahui, Estonia sebuah negara yang terletak di kawasan Baltik merupakan anggota NATO dan Uni Eropa, sangat mengandalkan dukungan dari Negeri Paman Sam untuk keamanannya dari Rusia.
“Menurut pendapat saya, tidak ada pertanyaan sama sekali bahwa pemilihan (AS) ini curang,” ucap Martin Helme, Ketua Partai Ekre sayap kanan populis yang juga merupakan Menteri Keuangan, melansir Reuters, Senin, 9 November 2020.
“Joe Biden dan Hunter Biden adalah tipe orang yang korup,” kata sang ayah, Mart Helme yang merupakan Menteri Dalam Negeri Estonia menambahkan.
Komentar Helmes di atas dianggap gila oleh Menteri Luar Negeri Estonia, Urmas Rainasalu yang mengutuknya bersama Perdana Menteri, Juri Ratas, juga sang Presiden, Kersti Kaljulaid.
“Saya sedih dan malu. Pernyataan tersebut telah merusak hubungan kami dengan sekutu kami dan telah menebar keraguan pada pemilihan demokratis Estonia,” tutur Presiden Kaljulaid dalam sebuah pernyataan.
Ini bukan kali pertama Helmes melontarkan statement kontroversial yang menyebabkan kekacauan politik. Pada Desember 2019, Estonia harus meminta maaf kepada Finlandia setelah Helmes mengejek Perdana Menteri baru Finlandia –pemimpin pemerintahan termuda di dunia- sebagai ‘a sales girl’ dan mempertanyakan kemampuannya untuk menjalankan tugas negara Nordik.