Pemimpin Oposisi Rusia Dilarang Baca Al-Qur’an Saat di Penjara

Baca Juga

MATA INDONESIA, MOSKOW – Pemimpin oposisi Rusia, Menurut Navalny, mempelajari Al-Qur’an adalah salah satu caranya untuk memperbaiki diri selama berada di tahanan. menggugat sipir penjara tempat ia ditahan. Hal ini dikarenakan ia dilarang membaca apapun termasuk membaca Al-Quran.

Sebagai orang kristen, Alexei Navalny yang saat ini dipenjara karena sikap politiknya ingin menghabiskan waktu dengan membaca kitab suci umat Islam, Al-Quran. ”Mempelajari Al-Qur’an adalah salah satu caranya untuk memperbaiki diri selama berada di tahanan,” ujar Navalny seperti dikutip dari Al Araby, Rabu, 14 April 2021.

Dia mengaku belum mendapatkan akses ke buku apa pun yang dia bawa atau pesan selama sebulan terakhir, karena semuanya perlu diinspeksi dari ekstremisme yang menurut para pejabat membutuhkan waktu tiga bulan.

Navalny adalah oposisi pemerintah Rusia yang paling keras perlawanannya. Dia ditangkap pada Januari 2021 setelah kembali ke Moskow dari Jerman, tempat dia menghabiskan lima bulan untuk memulihkan diri dari keracunan zat saraf. Dia menuduh pemerintah yang meracuninya.

Pengadilan memerintahkan Navalny pada Februari untuk menjalani hukuman 2,5 tahun penjara karena melanggar persyaratan masa percobaannya, termasuk ketika dia menjalani pemulihan di Jerman, dari hukuman tuduhan penggelapan pada 2014. Navalny telah menolak hukuman itu karena dibuat-buat, dan Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa menganggapnya sewenang-wenang dan tidak masuk akal.

Pihak berwenang Rusia memindahkan Alexei Navalny dari penjara Moskow ke penjara di Vladimir pada bulan lalu. Penjara di tempat ini dikenal memiliki pengamanan yang ketat dan perlakuan keras terhadap tahanan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Respon Cepat Pemerintah Kunci Keberhasilan Hadapi Karhutla

Oleh: Ricky Rinaldi Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) merupakan salah satu bencana ekologis yang kerapmenjadi ancaman serius di Indonesia, terutama saat musim kemarau tiba. Namun, tahun 2025 ini, Indonesia menunjukkan kemajuan signifikan dalam mengendalikan karhutla berkat respon cepatdari pemerintah, khususnya pemerintah daerah. Keberhasilan ini bukan hanya hasil kebetulan, melainkan buah dari sinergi lintas sektor, kesiapsiagaan, serta kerja kolaboratif antara berbagaielemen seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, Polri, Manggala Agni, damkar, dan masyarakat. Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto, menyampaikan bahwa langkah cepat dan sigapmenjadi kunci utama dalam mengendalikan karhutla sebelum api meluas dan sulit dikendalikan. Ia menekankan pentingnya pemadaman sejak api masih kecil agar tidak berkembang menjadikebakaran besar. Ia juga mengingatkan semua pihak agar tetap waspada menghadapi musimkemarau dan tidak lengah dalam menjaga kesiapsiagaan. Sikap proaktif ini terbukti efektif, seperti yang terjadi di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Karhutla yang melanda kawasan perbukitan Harau berhasil dikendalikan meskipunmenghadapi medan geografis yang sulit, yakni bukit terjal berbatu. Hanya sekitar dua hektarelahan yang terbakar berkat kerja cepat tim gabungan. Hal serupa terjadi di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, di mana karhutla seluas 10 hektare berhasil ditangani tanpa meluas lebih jauh. Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran aktif pemerintah daerah dan tim tanggap darurat di lapangan. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini