MATA INDONESIA, JAKARTA – Pemilu 2024 dinilai bisa menjadi momentum bagi kepala-kepala daerah serta para ketua umum partai politik (parpol). Terlebih, jika masing-masing pribadi memiliki sejumlah prestasi yang bisa mengangkat namanya untuk bersaing di Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang.
Pakar politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro menilai bahwa hal ini otomatis akan membuat peta persaingan politik semakin ketat, mengingat pandemi Covid-19 juga masih belum berakhir.
“Yang jelas kompetisinya akan semakin sengit seiring dengan tak tertutup kemungkinan munculnya ketua-ketua umum parpol dan gubernur-gubernur yang berhasil dalam memimpin daerahnya ikut dlm pilores 2024,” kata Siti Zuhro kepada Mata Indonesia News, Senin 10 Mei 2021.
Ia menilai bahwa tuntutan rakyat akan jauh lebih besar karena saat ini pandemi Covid-19 telah memengaruhi berbagai aspek baik dari ekonomi dan sosial. Maka, kondisinya tidak sama dengan pemilihan presiden sebelumnya yaitu pada tahun 2019.
“Tuntutan rakyat akan lebih lebih besar lagi karena dampak negatif Covid terhadap meningkatnya kesenjangan sosial- ekonomi dalam masyarakat. parameter atau kriteria pemimpin atau capres yang diinginkan masyarakat bisa berubah dan berbeda dengan pilpres 2019,” kata Siti.
Sejauh ini menurut salah satu survei yaitu Survei Indometer yang diselenggarakan dari 27 April hingga 3 Mei 2021, terdapat tiga nama yang mencuat sebagai calon Presiden yaitu Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Ridwan Kamil.
Temuan survei ini memperlihatkan bahwa Ganjar unggul dengan elektabilitas 19,1 persen, disusul Prabowo 17,4 persen dan Ridwan Kamil 14,5 persen.
“Mereka berpeluang diusung oleh koalisi partai-partai politik pada Pilpres 2024. Ketiganya jauh mengungguli Sandi, Anies, maupun AHY,” kata Direktur Eksekutif Indometer Leonard S.B.