Pemerintah Optimistis Capai Terget Lifting 2,02 Juta BODPD Tahun Ini

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Pemerintah optimistis target lifting minyak dan gas bumi (migas) nasional sebesar 2,02 juta barrel oil equivalent per day (BOEPD) tahun ini bisa tercapai. Untuk mengimplementasikan target tersebut, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sudah menyiapkan sejumlah upaya untuk menggenjot produksi migas nasional.

Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengatakan, pihaknya sudah memiliki strategi untuk meningkatkan produksi dari lapangan-lapangan migas eksisting. Strategi yang dimaksud diklasifikasina dalam tiga tahapan, yaitu jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.

Yakni dengan Fracturing, balanced drilling adalah salah satu usaha jangka pendek dalam 2 – 3 tahun untuk mempercepat produksi dari lapangan eksisting. Sedangkan untuk jangka menengah, Pemerintah tengah menggalakkan Enhanced Oil Recovery (EOR) untuk aset yang produktif.

“Pertamina aktif di sini. Tapi waktunya agak lama bisa 7 sampai 10 tahun baru mendapatkan respon,” kata Arcandra di Jakarta, Minggu 24 Februari 2019.

Sementara untuk metode jangka panjang, bisa ditempuh dengan cara eksplorasi lapangan migas. Untuk kegiatan eksplorasi ke depan, lanjut Arcandra, rasio keberhasilannya di atas 20 persen atau setiap lima kali eksplorasi baru, ditemukan satu cadangan baru.

“Tentu usaha eksplorasi adalah pilihan tepat menjaga produksi migas. Kita berharap demikian. Apalagi kita punya dana yang akan menopang ditemukannya lapangan baru,” kata dia.

Jumlah dana tersebut ada dalam bentuk komitmen kerja pasti kontrak kerja sama sistem gross split sebesar 2,1 miliar dolar AS. Dari jumlah itu, sebesar 1,1 miliar dolar AS, diantaranya bisa digunakan untuk kegiatan eksplorasi.

Arcandra mengatakan, jumlah dana eksplorasi tersebut jauh lebih baik dibanding dana ekplorasi dengan skema sebelumnya. “Ini dana yang bisa digunakan untuk eksplorasi 5-10 tahun ke depan. Dana ini kami harapkan terus bertambah,” ujarnya.

Semua langkah peningkatan produksi tersebut, lanjut dia, dijalankan demi mengantisipasi ancaman defisit migas atas lonjakan kebutuhan yang kian tinggi di tahun mendatang. Karenanya, Arcandra menekankan bagi pengusaha migas untuk tidak selalu melihat penurunan produksi migas alamiah atau declining.

“Namun harus optimistis lagi dalam mengerjakan eksplorasi,” ujarnya.

Berita Terbaru

Tindakan OPM Semakin Keji, Negara Tegaskan Tidak Akan Kalah Lawan Pemberontak

Organisasi Papua Merdeka (OPM) banyak melancarkan aksi kekejaman yang semakin keji. Maka dari itu, negara harus tegas untuk tidak...
- Advertisement -

Baca berita yang ini