Pemerintah Minta Bulog Bersaing di Pasar Bebas

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Pemerintah melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meminta dan mendorong Bulog agar membuka persaiangan di pasar bebas atau pasar komersial.

Deputi Bidang Usaha Industri Agro dan Farmasi Kementerian BUMN Wahyu Kuncoro berkata, pemerintah memaklumi beberapa kendala Bulog saat ini yang tak lagi dapat leluas menjual beras melalui program Beras Sejahtera (Rastra), karena pemerintah menerapkan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

“Tapi Bulog harus menjual berasnya memalui skema komersial agar bisa tersalurkan ke pasar bebas,” kata Wahyu di Jakarta, Kamis 7 Maret 2019.

Tahun ini, pemerintah menargetkan program BPNT bisa diterapkan 100 persen ke 15,6 juta penerima di seluruh Indonesia. Wahyu mengatakan, kewajiban penyaluran Bansos Rastra oleh Bulog pada tahun 2019 hanya tinggal 230 ribu ton.

Namun, Wahyu meminta Bulog tetap pada tugas utamanya yakni menjaga stabilisasi harga dan ketersediaan pangan, terutama untuk komoditas beras, jagung dan kedelai.

“Bulog berkewajiban menyimpan CBP 1 juta ton sampai 1,5 juta ton sepanjang tahun,” kata Wahyu.

Menurutnya, jika jumlah stok beras di gudang mencapai lebih dari 1,5 juta ton, maka sisa beras tersebut dapat dijual secara komersial. Artinya, beras tersebut bisa dijual dengan standar beras medium atau premium sesuai harga eceran tertinggi (HET) beras.

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini