Pemerintah Investigasi Layanan Spa yang Diduga Tularkan HIV ke Pelanggan

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA-Sebuah layanan spa diduga menularkan virus HIV ke pelanggannya. Dua orang terinfeksi HIV setelah menggunakan layanan vampire facial di tempat spa bernama VIP yang terletak di Albuquerque. Akan hal itu, pemerintah News Mexico melakukan investigasi kebenarannya.

Vampire Facials menjadi tren setelah selebriti Kim Kardashian mengunggah foto sedang melakukan treatment tersebut. Foto layanan yang diunggah lewat Instagram pada 2017 tersebut dipercaya bisa menghambat laju penuaan.

“Saya sangat prihatin karena aturan vampire facial belum ada di tingkat federal dan pusat. Dengan adanya kasus ini, saya mengumumkan investigasi kriminal pada layanan spa yang menyebabkan pelanggannya terinfeksi HIV,” kata Jaksa Agung Negara Bagian New Mexico Hector Balderas.

Layanan vampire facial merujuk pada terapi pengayaan plasma darah atau platelet rich plasma therapies. Vampire facial menggunakan darah konsumen dan menyuntikkannya kembali, setelah diberi perlakukan tertentu meningkatkan manfaatnya.

Platelet yang digunakan dalam vampire facial adalah komponen darah yang kaya zat tumbuh atau growth factor. Zat ini penting untuk menyembuhkan sel darah, yang secara teori dalam tindakan kosmetik digunakan untuk memperbaiki sel kulit yang makin tua. Prosedur untuk meningkatkan jumlah platelet dalam darah yang digunakan dalam vampire facial disebut centrifuge.

Dalam prosedur medis, tindakan tersebut tidak asing dan kerap digunakan untuk menangani cedera siku. Namun prosedur serupa yang diterapkan dalam vampire facial belum pernah diuji, terbukti, atau diatur untuk memperoleh efek anti penuaan (anti-aging). Sayangnya vampire facial ini keburu digunakan di berbagai layanan spa dan salon.

Kantor kesehatan setempat langsung menawarkan skrining pada 130 konsumen lain yang sempat menggunakan vampire facial di VIP spa. Hingga saat ini belum dilaporkan adanya peningkatan kasus atau cerita konsumen hingga terinfeksi HIV. Kantor Kesehatan dan kejaksaan New Mexico memperingatkan masyarakat berhati-hati, memeriksa kelayakan sarana, dan tenaga sebelum menerapkan vampire facial.

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini