MATA INDONESIA, LONDON – Pemerintah Inggris berjanji akan membayar orang-orang yang membuka pintu rumahnya untuk warga Ukraina yang melarikan diri dari invasi Rusia yang telah berlangsung sejak Kamis, 24 Februari 2022.
Pada Jumat (11/3), PBB melaporkan bahwa jumlah warga yang melarikan diri sejak Rusia melancarkan serangan telah melampaui angka 2,5 juta jiwa. Angka ini menjadikannya sebagai krisis pengungsi dengan pertumbuhan tercepat di Eropa sejak Perang Dunia II.
Sebuah program baru yang disebut “Rumah untuk Ukraina” akan membiarkan pengungsi dari perang datang ke Inggris. Bahkan jika mereka tidak memiliki ikatan keluarga, kata pemerintah hari Minggu.
Sementara itu, pemerintah Inggris akan membayar warganya sebesar 350 pound atau sekitar 6,5 juta Rupiah per bulan jika mereka memberikan kamar atau properti cadangan untuk jangka waktu minimal enam bulan kepada para pengungsi asal Ukraina.
Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan bahwa Inggris akan membantu memimpin respon global terhadap invasi Rusia di Ukraina, meski ia melarang warganya terjun di medan perang.
Anggota parlemen mendesak pemerintah untuk meniadakan visa dan tes biometrik terhadap warga Ukraina yang mengungsi ke Inggris. Mereka mengatakan bahwa birokrasi diprioritaskan daripada kesejahteraan mereka yang melarikan diri dari perang.
Di bawah skema baru, anggota masyarakat, badan amal, bisnis, dan kelompok masyarakat harus dapat menawarkan akomodasi melalui halaman web pada akhir pekan depan, kata pemerintah.
“Inggris berdiri di belakang Ukraina di saat-saat tergelap mereka dan publik Inggris memahami perlunya menyelamatkan sebanyak mungkin warga dan secepat mungkin,” kata Menteri Perumahan Inggris, Michael Gove, melansir VOA, Minggu, 13 Maret 2022.
“Saya mendesak orang-orang di seluruh negeri untuk bergabung dalam upaya nasional dan menawarkan dukungan kepada teman-teman Ukraina kita. Bersama-sama kita dapat memberikan rumah yang aman bagi mereka yang sangat membutuhkannya,” sambungnya.
Siapa pun yang menawarkan kamar atau rumah harus menunjukkan bahwa akomodasi tersebut memenuhi standar dan mereka mungkin harus menjalani pemeriksaan catatan kriminal.