MATA INDONESIA, JAKARTA – Pemerintah, melalui Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno tak terima dengan ancaman Dorna Sports membatalkan MotoGP Mandalika terkait karantina.
CEO Dorna Sports, Carmen Ezpeleta tidak setuju dengan aturan karantina 14 hari bagi pembalap dan kru MotoGP Mandalika.
“Jika diminta harus menjalani karantina selama 14 hari, sudah pasti kami menjawab tidak. Itu batasan kami,” ujarnya.
Dia mengatakan, pemerintah Indonesia boleh meminta syarat atau dokumen lain terkait Covid-19, selain karantina.
“Selebihnya mereka bisa meminta kami membawa sertifikasi vaksinasi atau dokumen seperti balapan MotoGP 2021,” katanya.
Sandiago Uno mengatakan, pemerintan tak terima dengan ancaman seperti itu. Menurut dia, pemerintah Indonesia melakukan semua upaya terbaik untuk mengendalikan penyebaran Covid-19.
“Saya ingin sampaikan di sini secara tegas kita ini negara hukum. Indonesia adalah negara hukum yang sudah menerapkan pengendalian pandemi COVID-19 sesuai dengan kaidah terbaik, dan kita sudah menjadi best practice,” kata Sandi.
Sandiaga Uno menyampaikan travel bubble menjadi skema yang diterapkan pada periode karantina yang berlaku untuk kru, pembalap, dan penyelenggara resmi (officials) MotoGP. Merka semua menginap di sebuah hotel khusus.
“Skema travel bubble ini sudah akan diterapkan sejak ketibaan seluruh pembalap, kru, dan officials di Malaysia untuk pre-season test sebelum berangkat ke Mandalika di bulan Februari (2022),” ungkapnya.