Pemerintah Entaskan Kemiskinan Lewat Sawit, 16 Juta Pekerja Terserap

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Pemerintah tengah mengupayakan pengentasan kemiskinan dengan menyediakan banyak lapangan pekerjaan, salah satunya dalam industri sawit.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto berkata, indusri kelapa sawit sejauh ini sudah menyerap 16 juta pekerja.

“Industri kelapa sawit nasional telah berkontribusi untuk mengentaskan kemiskinan, dengan penciptaan lapangan kerja lebih dari 16 juta pekerja,” kata Airlangga, Sabtu 6 Februari 2021.

Ia menyebut, industri sawit masih terus bangkit di masa pandemi Covid-19 saat ini. Salah satu kuncinya adalah para pekerja menuntaskan tugasnya dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.

“Bahkan, di saat banyak sektor-sektor ekonomi terdampak akibat Covid-19, industri sawit menjadi salah satu dari sedikit industri nasional yang tidak terkena dari dampak pandemi Covid-19. Sehingga 16 juta tenaga kerja di sawit tetap terjamin kesejahteraannya,” ujar Airlangga.

Ia menyatakan, pemerintah berkomitmen untuk melindungi kelangsungan industri sawit Indonesia. Salah satunya dengan dengan aktif memerangi kampanye hitam atau black campaign.

“Karena industri kelapa sawit merupakan sektor strategis bagi perekonomian masyarakat yang perlu dikawal, tidak hanya oleh pemerintah namun oleh seluruh komponen masyarakat,” kata Airlangga.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini