Pemerintah Australia Akan Selamatkan Keluarga Pejuang ISIS Asal Australia di Suriah

Baca Juga

MATA INDONESIA, MELBOURNE – Canberra bersiap menyelamatkan puluhan wanita dan anak-anak Australia dari perjuangan Negara Islam di kamp-kamp pengungsi Suriah. Ini sebagai langkah menyusul misi rahasia oleh badan intelijen keamanan negara tersebut.

Pemerintah tidak segera mengonfirmasi laporan bahwa 16 wanita dan 42 anak-anak pejuang ISIS yang tewas atau di dalam penjara yang telah tertahan di kamp-kamp selama tiga setengah tahun akan segera pulang ke Australia.

Melansir dari Reuters, juru bicara Menteri Dalam Negeri Clare O’Neil mengatakan “Prioritas utama Pemerintah Australia adalah perlindungan warga Australia dan kepentingan nasional Australia, yang diinformasikan oleh nasihat keamanan nasional. Mengingat sifat sensitif dari masalah yang terlibat, tidak pantas untuk berkomentar lebih lanjut.”

O’Neil tidak segera menanggapi seruan rekan oposisinya agar pemerintah meyakinkan warga Australia bahwa siapa pun yang mungkin telah teradikalisasi tidak menimbulkan ancaman saat mereka kembali ke Australia.

Menteri Lingkungan, Tanya Pilbersek mengatakan bahwa ada sekitar 40 anak Australia yang tinggal di sebuah kamp d Suriah. Sebagian dari ibu mereka tertipu dan menikah dengan pejuang Negara Islam ketika mereka masih sangat muda.

Pilbersek mengatakan “Tapi saya pikir untuk semua orang yang terlibat, akan ada harapan berkelanjutan bahwa badan keamanan dan intelijen kami akan tetap berhubungan dengan mereka dan memantau mereka.”

Australia pertama kali menyelamatkan delapan anak dan cucu dari dua pejuang ISIS yang tewas di sebuah kamp pengungsi Suriah pada tahun 2019, tetapi mereka telah menunda pemulangan yang lain sampai sekarang.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini