Pemerintah Ancang-ancang Evakuasi WNI dari Myanmar

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Pemerintah tengah bersiap dengan kemungkinan terburuk, yakni evakuasi WNI dari Myanmar, bila kondisi di negara tersebut memburuk ke depannya.

Untuk sementara ini, Duta Besar Indonesia untuk Myanmar Iza Fadri memastikan semua WNI masih aman. Namun, bila harus evakuasi, itu merupakan prosedur yang sudah ditetapkan oleh Kementerian Luar Negeri RI.

“Ya itu sesuai prosedur kementerian luar negeri,” kata Iza, seperti dikutip pada Selasa 9 Februari 2021.

Sementara menurut Jubir Kemenlu RI Teuku Faizasyah, keputusan untuk evakuasi tetap berada di Kedubes RI di Myanmar.

“Kondisi WNI pada umumnya baik, KBRI yang mempunyai kapasitas untuk memberikan assesment dan merekomendasikan penerapan langkah-langkah kontijensi,” ujarnya.

Data Kemenlu RI menunjukkan, ada 500 WNI yang saat ini berada di Myanmar. Mayoritasnya tinggal di wilayah Yangon, dan bekerja di sektor migas, garmen, hingga jadi ABK.

KBRI di Yangon memberikan imbauan kepada WNI untuk tetap tenang dan waspada serta mencermati perkembangan situasi keamanan serta meminimalisir kegiatan tidak penting di luar rumah.

Kedutaan juga meminta WNI menghindari kegiatan atau komentar yang berpotensi mengganggu keamanan publik.

Situasi di Myanmar kian memanas belakangan ini. Usai kudeta militer pada 1 Februari 2021 lalu, gelombang protes terhadap militer menyeruak di jalan-jalan kota.

Aksi mogok nasional membuat pemerintahan Myanmar lumpuh. Para pegawai negeri menolak untuk bekerja, dan bergabung dengan para demonstran serta melakukan aksi mogok.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Kasus ISPA di Jogja Capai 485 pada Oktober 2024, Dinkes Ingatkan Masyarakat Lebih Waspada

Mata Indonesia, Yogyakarta - Peralihan cuaca dari panas ke dingin di pertengahan November ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jogja mengingatkan terhadap adanya kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan radang tenggorokan (faringitis). Berdasarkan data, sebanyak 485 kasus ISPA dilaporkan di seluruh puskesmas Kota Jogja hanya dalam periode 13-17 Oktober 2024 bulan kemarin.
- Advertisement -

Baca berita yang ini