MATA INDONESIA, JAKARTA – Industri kimia berkelanjutan menjadi salah satu fokus prioritas pembangunan ekonomi di Kalimantan Timur.
Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan pengembangan klaster industri kimia sudah tertuang dalam Rencana Induk IKN untuk pengembangan ekonomi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Hal tersebut ia sampaikan saat diskusi mengenai pertumbuhan ekonomi-ekonomi baru termasuk di IKN. ”Kami fokus pada hilirisasi industri petrokimia dan oleokimia. Dan salah satunya pengembangan chemical industrial complex. Kita punya prospek besar untuk mengembangkan industri kimia di Indonesia. Baik basis migas maupun sawit, karena Indonesia merupakan salah satu negara pengimpor terbesar bahan baku kimia,” ujarnya, Kamis 7 Juli 2022.
Pengembangan klaster industri kimia ini, menurut Amalia, dapat berkontribusi menghasilkan 6,5 miliar dollar AS dari produk domestik bruto (PDB) nasional dan penyerapan tenaga kerja hampir 40.000 orang.
Ke depannya, ekonomi Kaltim berbasis value creation dan menjadi bagian superhub IKN. Kaltim menurutnya memiliki peranan penting dalam mengimplementasikan strategi transformasi ekonomi Indonesia melalui pemindahan IKN.
Amalia menyebutkan enam strategi transformasi ekonomi Indonesia.
- Pertama, sumber daya manusia berdaya saing.
- Kedua, produktivitas sektor ekonomi.
- Ketiga, ekonomi hijau.
- Keempat, ekonomi digital.
- Kelima, integrasi ekonomi domestik.
- Keenam, pemindahan IKN.
“Pemindahan IKN bukan hanya pemindahan Ibu kota pemerintahan, tetapi menjadi bagian dari upaya besar Indonesia untuk melakukan transformasi ekonomi Indonesia,” ujarnya.