Pemerintah Adakan Gelar Buah Nusantara

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI bersama para pemangku kepentingan lainnya kembali menyelenggarakan Gelar Buah Nusantara (GBN) ke-7. Perhelatan ini mengangkat tema Konsumsi Buah Nusantara untuk Indonesia Sehat guna mendorong peningkatan konsumsi buah nusantara.

”Kami berharap GBN ke-7 dapat menjadi momentum kebangkitan buah nusantara untuk berjaya di dalam negeri. Dan berdaya saing di luar negeri dengan harga yang kompetitif,” ujar Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian Musdhalifah Machmud.

Musdhalifah yang membuka acara GBN ke-7 Tahun 2022, di Kebun Jati Asih, Bekasi, itu juga berharap GBN dapat menjadi ajang promosi dan sosialisasi secara luas di seluruh Indonesia. Sehingga mampu meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mencintai dan mengonsumsi buah nusantara.

Menyoal konsumsi buah, rata-rata konsumsi masyarakat Indonesia sebesar 81,14 gram/kapita/hari. Berdasarkan data BPS pada 2021. Namun jumlah tersebut hanya sebesar 54,09 persen dari batas minimal angka kecukupan gizi Badan Kesehatan Dunia (WHO). Sehingga masih perlu untuk meningkat lagi.

Di Indonesia, pisang merupakan buah yang paling banyak konsumsinya yakni rata-rata 24,71 gram/kapita/hari. Menyusul jeruk 12,57 gram/ kapita/hari. Pepaya 11,71 gram/kapita/hari. Dan semangka 8,57 gram/kapita/hari.

Di sisi lain, produksi buah-buahan nusantara terus mengalami peningkatan. Pada 2021 mencapai 25,96 juta ton. Atau mengalami peningkatan sebesar 5,4 persen dari produksi 2020 sejumlah 24,63 juta ton. Komoditas dengan jumlah produksi terbesar adalah

  • Pisang 8,74 juta ton/33,67 persen
  • Nanas 2,89 juta ton/11,13 persen
  • Mangga 2,84 juta ton/10,94 persen
  • Jeruk siam 2,4 juta ton/9,24 persen
  • Durian 1,35 juta ton/5,2 persen.

“Kondisi kenaikan produksi buah lokal memberikan peluang untuk peningkatan ekspor. Dan juga substitusi impor. Mengingat permintaan akan buah lokal juga meningkat sejak pandemi Covid-19. Dalam hal ini adalah buah yang dapat meningkatkan imunitas tubuh,” ujar Musdhalifah.

Harapan pemerintah ke depan adalah terjadinya peningkatan produksi buah yang sejalan dengan peningkatan konsumsi buah masyarakat.

“Situasi itu akan mendorong petani lebih semangat budidaya, dan juga akan dapat meningkatkan pendapatannya dengan memproduksi buah sesuai kebutuhan masyarakat,” ujarnya.

Khusus dalam pembukaan GBN ke-7 ada kegiatan panen melon. Meninjau lokasi pengepakan buah, melepas truk panen buah, menanam benih Pisang Cavendish secara simbolis. Dan pemberian paket buah kepada siswa SDN Jati Mekar III Bekasi. Serta Talkshow bertema Konsumsi Buah Nusantara untuk Indonesia Sehat.

Adapun pada periode Agustus-September 2022 akan ada beberapa rangkaian kegiatan GBN ke-7, yaitu antara lain

  • Display buah di Istana Kepresidenan Jakarta
  • Panen dan talkshow di kebun buah
  • Bazaar/Expo Buah Nusantara di lokasi strategis (bandara, terminal, rest area, kapal laut)
  • Car free day
  • Pasar tradisional dan modern
  • Pemberian paket buah kepada siswa sekolah dasar (SD); serta memberikan pelatihan ekspor kepada pelaku usaha buah.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini