BALI – Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi membuka 10th World Water Forum di Bali International Convention Centre (BICC), Nusa Dua Bali.
“Dunia dapat saling bergandengan tangan untuk meningkatkan kolaborasi dalam mengatasi tantangan global masalah Air,” kata Presiden Jokowi.
Jokowi juga mengatakan bahwa komitmen Indonesia berperan serta mengatasi masalah air ini adalah secara berkelanjutan.
“Indonesia menjadi tuan rumah forum air dunia yang ke-10 untuk meneguhkan komitmen bersama dan merumuskan aksi nyata pengelolaan air yang inklusif dan berkelanjutan,” ungkap Jokowi.
Jokowi juga mengungkapkan bahwa masyarakat Indonesia memiliki nilai budaya terhadap air, salah satunya adalah sistem pengairan Subak di Bali yang dipraktekkan sejak abad ke-11 yang lalu, dan diakui sebagai warisan budaya dunia.
“Selain itu bagi masyarakat Bali Air adalah kemuliaan yang mengandung nilai spiritual dan budaya yang harus dikelola bersama,” tuturnya.
Hal tersebut, lanjut Presiden, sejalan dengan tema tahun ini, yaitu air bagi kemakmuran bersama, yang bisa dimaknai menjadi 3 prinsip dasar yaitu menghindari persaingan, mengedepankan pemerataan dan kerja sama inklusif serta menyokong perdamaian dan kemakmuran bersama.
Sementara itu, Presiden World Water Council (WWC), Loic Fauchon bahwa WWF ke-10 di Bali menjadikan ajang momentum peningkatan kerja sama pengelolaan air secara global.
“Semua pihak terkait harus mendorong keberlanjutan air global dan mendukung kedaulatan air melalui perubahan di segala aspek,” kata Loïc Fauchon.
Menurut Fauchon, perlu adanya aksi nyata untuk dapat memberikan akses air bersih kepada semua orang. Dirinya juga menekankan pentingnya kerja sama multilateral yang esensial untuk menjaga kebijakan-kebijakan dalam memperkuat ketahanan air global.
Sebelumnya juga Presiden WWC Loic Fauchon sempat mengungkapkan pujiannya terkait penyelenggaraan WWF ke-10 yang digelar di Indonesia.
Dirinya menilai persiapan WWF di Bali paling profesional dibanding penyelenggaraan WWF sebelumnya.
“Sejak awal 30 tahun lalu, ini yang paling profesional, yang pernah saya lihat,” kata Loic.
Dalam kesempatan acara pembukaan, Elon Musk, mengapresiasi penyelenggaraan acara KTT WWF ke-10. Elon Musk menekankan pentingnya air terhadap masa depan dunia.
“Potensi dalam menyelesaikan segala permasalahan dunia terkait air sangat besar mengingat dengan kerjasama berbagai pihak,” tuturnya.
Elon juga mengatakan bahwa krisis air dapat di selesaikan dengn menerapkan kebijakan-kebijakan yang lebih sustainable. Dirinya turut menyampaikan harapannya agar seluruh acara WWF ke-10 ini berjalan dengan lancar.
Sebelumnya, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati mendorong agar pertemuan World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali menjadi momentum mencari solusi bersama menyelesaikan persoalan pengelolaan air global.
“Mewujudkan keadilan, ketersedian dan kualitas terhadap air saat ini masih belum dipandang adil secara global ataupun regional. Inilah yang harus didorong untuk dibahas nanti. Langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan secara kolaboratif,” ujar Dwikorita Karnawati
Indonesia diyakini bisa mendorong aksi nasional yang telah dilakukan dan menjadi contoh pada World Water Forum ke 10, dimana pemerintah bersama para pihak termasuk masyarakat telah memulainya. Pendekatan sinergi dilakukan melalui pengembangan wilayah atau tata ruang, pembangunan sektoral, penguatan inisiasi komunitas, dan bisnis hijau.