Pemberdayaan Ekonomi, Wujud Pelibatan Napiter dalam Kehidupan Masyarakat

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Masalah ekonomi masih menjadi salah satu penyebab munculnya terorisme yang berasal dari hulu.

Maka salah satu upaya pencegahannya yaitu dengan memberikan pemberdayaan ekonomi kepada napiter. Pengamat intelijen dan terorisme Stanislaus Riyanta menilai pelibatan napiter dalam kehidupan masyarakat merupakan salah satu upaya merangkul mereka.

“Diberikan program pemberdayaan ekonomi, diberi peran sosial di masyarakat, diajak terlibat dalam kegiatan-kegiatan budaya dan lain-lain,” kata Stanislaus kepada Mata Indonesia News, Rabu 17 Februari 2021.

Upaya merangkul mantan napiter dengan pemberdayaan ekonomi sudah pernah diinisiasi oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil pada tahun 2019. Upaya ini bertujuan agar para mantan napiter memiliki kemandirian dalam ekonomi.

“Supaya mereka fokus sekarang kehidupannya lebih baik tidak mengulangi kekhilafannya,kita mandirikan ekonominya,” kata Ridwan Kamil.

Ia juga bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk fokus membina mantan napiter dalam bidang ekonomi. Salah satu tujuan jangka panjangnya yaitu para residivis ini bisa membangun UMKM.

Selain itu yang paling utama adalah mereka bisa membantu mengkampanyekan deradikalisasi kepada publik. Momentum ini bisa menjadi langkah penting untuk mencegah penyebaran radikalisme dan ekstremisme.

Pengalaman sebagai teroris tentu menjadi nilai tambahan untuk menjelaskan bahwa semua golongan dan lapisan masyarakat bisa terpapar radikal dan menjadi teroris.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini