Jakarta – Presiden RI, Prabowo Subianto mengungkap tujuan pembentukan sebuah badan yang dirancang untuk mengoptimalkan pengelolaan aset Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yaitu Daya Anagata Nusantara (Danantara).
Dalam rapat terbatas, Presiden Prabowo menjelaskan bahwa Danantara bertujuan untuk mengonsolidasikan kekuatan ekonomi Indonesia yang ada dalam pengelolaan BUMN, serta memberi kontribusi signifikan dalam pencapaian pertumbuhan ekonomi nasional.
“Danantara adalah konsolidasi semua kekuatan ekonomi kita yang ada dalam pengelolaan BUMN. Ini akan menjadi nafas dan kekuatan ekonomi baru bagi Indonesia. Dengan adanya Danantara, kami berharap pengelolaan kekayaan negara dapat dilakukan dengan baik dan seefisien mungkin, sehingga hasilnya bisa dinikmati oleh generasi yang akan datang,” ujar Presiden Prabowo.
Mantan Gubernur Bank Indonesia, Burhanuddin Abdullah,menambahkan bahwa pembentukan Danantara bertujuan untuk menarik lebih banyak investor asing ke Indonesia. Danantara akan melibatkan BRI, Bank Mandiri, dan BNI; sementara di sektor energi ada PLN dan Pertamina.
“Danantara akan mengonsolidasikan BUMN dengan cara yang lebih efisien dan transparan. Ini adalah modal yang sangat berharga bagi perjalanan bangsa untuk mewujudkan Indonesia Emas,” kata Burhan.
Sementara itu, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, menyatakan bahwa pembentukan Danantara merupakan langkah strategis yang sangat mendukung visi pemerintah untuk menjadikan BUMN sebagai ujung tombak pembangunan ekonomi Indonesia.
“Danantara akan memungkinkan joint venture dengan banyak perusahaan, meningkatkan efisiensi, serta menciptakan transparansi yang lebih baik. Ini adalah keputusan strategis yang akan membawa dampak positif bagi perekonomian kita,” jelas Luhut.
Sebagai informasi, Danantara akan mengelola dana lebih dari US$900 miliar (sekitar Rp14.715 triliun) dalam bentuk aset yang terkelola (asset under management/AUM). Proyek-proyek yang dikelola oleh Danantara, yang diperkirakan bernilai miliaran dolar, diharapkan memberikan nilai tambah yang signifikan bagi negara, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk mencapai target 8 persen.
Pada tahap awal, Danantara akan memulai sekitar 15 hingga 20 proyek besar, dengan pendanaan awal mencapai US$20 miliar. Proyek-proyek ini diharapkan dapat mempercepat transformasi ekonomi nasional, menciptakan lapangan pekerjaan baru, serta meningkatkan daya saing sektor-sektor strategis di Indonesia.
Masyarakat diharapkan mendukung penuh program yang digagas oleh pemerintah ini, karena Danantara memiliki potensi besar untuk mengoptimalkan pengelolaan aset negara, serta menciptakan kekuatan ekonomi dan dana investasi yang dapat memberi manfaat jangka panjang.
Melalui pengelolaan BUMN yang lebih efisien dan transparan, Danantara akan menjadi pilar penting dalam mewujudkan cita-cita Indonesia sebagai negara maju dan sejahtera.