Pembeli Buru Telur Rusak di Bantul, Imbas Harga Meroket

Baca Juga

MATA INDONESIA, YOGYA-Di tengah mahalnya harga telur yang menyentuh angka Rp30 ribu per kilogram, telur rusak di Bantul ternyata laku dijual, meski dengan harga lebih murah.

Salah satu pedagang di Pasar Imogiri, Kabupaten Bantul, Sidiq (34) mengatakan harga telur di tempatnya saat ini Rp 29 ribu per kilogram. Harga itu naik Rp3.000 per kilogram sejak tiga hari belakangan, dari harga semula Rp 26.000 per kilogram.

Dalam kondisi seperti ini, ia pun melayani jika ada pembeli yang menginginkan telur rusak dengan harga yang lebih murah dibanding telur normal.

“Ada juga yang beli. Harganya Rp5.000 dapat empat (butir),” ungkapnya.

Menutur Sidiq, mereka yang membeli telur rusak ini menurutnya langsung menggunakan telurnya, tidak untuk disimpan terlebih dahulu.

Jual-beli telur rusak ini ternyata sudah berlangsung dari dulu, bukan hanya saat telur sedang mahal saja.

“Sudah dari dulu ada. Karena kacek (sesuai) to harganya,” ujar dia.

Sebelumnya, Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian Kabupaten Bantul, Agus Sulistiana, mengatakan beberapa faktor yang mempengaruhi harga telur saat ini diantaranya pakan ternak dan permintaan yang meningkat.

Selain itu ia juga mengakui tak menutup kemungkinan melambungnya harga telur sebagian disebabkan oleh pendistribusian Program Keluarga Harapan (PKH) sehingga pasokan untuk ke pasar menurun.

“Ya, sebagiannya karena permintaan itu (PKH). Di sisi lain, permintaannya naik, tapi harga pakan (ayam) naik,” katanya.

Reporter: Abraar

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini