MATA INDONESIA, JAKARTA-Pembangunan rumah bersubsidi menggunakan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) menjadi industri yang paling besar mencapai 90 persen hingga 100 persen.
Pengamat Ekonomi, Benjamin Gunawan mengatakan, sektor perumahan subsidi sangat mendukung penggunaan produk dalam negeri seperti yang diminta oleh Presiden Jokowi. Untuk itu, pemerintah perlu menggenjot lagi produksi rumah subsidi agar bisa lebih besar lagi.
“Kalaupun ada komponen dari luar biasanya baja ringan atau produk seng yang terkadang ditemukan merek dari luar,” ujarnya.
Menurut dia, jika pemerintah mengalokasikan dana yang lebih besar lagi untuk mendukung pembangunan rumah subsidi maka industri dalam negeri khususnya yang terkait sektor perumahan akan bangkit.
Apalagi sektor perumahan ini berdampak atau menciptakan efek berganda terhadap 174 industri turunannya.
“Seperti yang Pak Presiden katakan jika banyak yang menggunakan komponen dalam negeri maka uangnya akan berputar di Indonesia dan bisa menggenjot pertumbuhan ekonomi,” katanya.
Berbeda dengan sektor perumahan mewah yang penggunaan TKDN nya dinilai Benjamin tidak sebesar rumah subsidi.
“Kalau untuk membangun pondasi, tembok ini memang bisa 100 persen menggunakan produk dalam negeri. Tetapi begitu bicara keramik, plavon, rangka baja atau genteng, ditambah lagi kebutuhan lain seperti lampu hias, kran air, atau kebutuhan lainnya, di sini barang barang impor terkadang kerap dijumpai, di rumah mewah” ujarnya.