MATA INDONESIA, JAKARTA – Dosen Universitas Muhammadiyah Jakarta, Dr. Sri Yunanto mengatakan bahwa pembangunan infrastruktur merupakan pondasi ekonomi masyarakat Papua.
Dengan adanya infrastruktur, katanya, termasuk infrastruktur transportasi akan meningkatkan konektivitas di Provinsi Papua dan Papua Barat. Sebagaimana diketahui, Presiden Indonesia, Joko Widodo tengah gencar membangun berbagai infrastruktur di pulau paling ujung Nusantara.
“Pembangunan infrastruktur adalah pondasi ekonomi Papua, yang akan memudahkan warga Papua untuk saling berhubungan antara yang di kota dan pedalaman,” kata Sri Yunanto saat dihubungi Mata Indonesia News, Selasa, 23 Maret 2021.
“Selain itu hal ini juga dapat menekan harga di sana. Sebelum ada infrastruktur semua barang, seperti semen, makanan, diangkut dengan helikopter. Coba bayangkan berapa mahal harga yang harus dibayar warga di sana?” lanjutnya.
Infrastruktur di Pulau Cenderawasih juga efektif meningkatkan dan menstimulasi sektor ekonomi pulau paling timur Indonesia dan hubungan masyarakat. Namun, tentu saja semua membutuhkan proses.
Menurut tokoh, Izak Randai Hikoyabi, semenjak masifnya pembangunan infrastruktur segala akses jadi mudah. Beragam sektor merasakan dampak dari pembangunan infrastruktur.
Dalam keterangan pers, Izak Randai Hikoyabi mengatakan bahwa infrastruktur merupakan urat nadi pembangunan kesejahteraan secara berkelanjutan. Untuk itu, Papua harus maju dan sejahtera.
Baiknya infrastruktur, bukan hanya akan menunjang sektor ekonomi, melainkan juga sosial, budaya, dan hal lain. Dan dengan tersambungnya akses jalan, jembatan, listrik, pelabuhan, bandara, masyarakat akan merasakan banyak kemudahan.
Jalan trans-Papua Barat dibangun sejak 2018, panjangnya sudah mencapai 1.071 km. Semua itu telah tersambung. Sementara Trans Papua yang sudah beraspal sepanjang 743 km. Sisanya masih agregat atau perkerasan tanah.
Jalan trans Papua Barat terbagi menjadi dua segmen. Yaitu, segmen I Sorong-Maybrat-Manokwari (595 km) yang menghubungkan dua pusat ekonomi di Papua Barat yakni Kota Sorong dan Manokwari yang kini dapat ditempuh dalam waktu 14 jam.